Sabtu, 27 April 2024 | 04:34
INFRASTRUKTUR

Indonesia Ajak Pemerintah Turki Kerja Sama dalam Proyek Infrastruktur

Indonesia Ajak Pemerintah Turki Kerja Sama dalam Proyek Infrastruktur
Pertemuan bilateral Menteri PUPR, Basoeki Hadimuljono dengan Pemerintah Turki (tangkapan layar)

ASKARA - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basoeki Hadimoeljono melakukan pertemuan bilateral dengan Pemerintah Turki, Selasa (23/6) kemarin. 

Pertemuan yang disambut Menteri Perdagangan Turki, Ruhsar Pekcan digelar untuk mengkoordinasikan seluruh perusahaan konstruksi Turki melakukan ekspansi ke luar negeri. 

Duta Besar RI untuk Turki, Lalu Muhamad Iqbal mendampingi Basoeki beserta para pejabat eselon I dan II di lingkungan Kementerian PUPR dan kementerian lainnya, Ketua KADIN, pimpinan sejumlah BUMN konstruksi serta wakil dari sejumlah perusahaan konstruksi swasta Indonesia. 

"Sedianya saya akan melakukan kunjungan pada sekitar April lalu. Namun karena wabah Covid-19, terpaksa harus ditunda dan baru saat ini dapat dilakukan meskipun secara virtual," ujar Basoeki. 

Dikatakan, pembangunan infrastruktur merupakan prioritas bagi Pemerintah Indonesia hingga tahun 2024. Selain itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga memiliki visi menggunakan pembangunan infrastruktur untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan produktivitas serta daya saing nasional. 

"Kami terbuka bagi keterlibatan pihak asing, baik untuk ikut mengerjakan proyek infrastruktur maupun untuk berinvestasi di bidang infrastruktur," ujarnya.

Sementara, Menteri Ruhsar menyampaikan bahwa perusahaan Turki antusias berpartisipasi dalam pembangunan infrastruktur di Indonesia. Ruhsar menyampaikan pengalaman luas perusahaan-perusahaan konstruksi Turki dalam mengerjakan proyek-proyek infrastruktur di berbagai negara.

"Perusahaan-perusahaan konstruksi Turki memiliki reputasi internasional dan pengalaman yang luas dalam pembangunan infrastruktur di berbagai negara, khususnya di Euroasia, Eropa, Timur Tengah dan Afrika. Perusahaan Konstruksi Turki memiliki peran utama dalam pemindahan ibu kota Kazakhstan dari Almaty ke Astana," kata Ruhsar.

Selain pertemuan ini, Basoeki juga menghadiri kegiatan Forum Bisnis Konstruksi Indonesia-Turki, yang diprakarsai oleh KBRI Ankara bersama dengan Asosiasi Konstruksi Turki (TMB) dan Dewan Kerjasama Ekonomi Indonesia-Turki (DEIK). 

Forum ini dihadiri lebih dari 60 perusahaan besar di bidang konstruksi Turki serta lebih dari 30 perusahaan konstruksi Indonesia tersebut. Basoeki menjawab berbagai pertanyaan dari peserta Turki, dan menjelaskan rencana pembangunan infrastruktur 2020-2024. 

"Sebagai tindak lanjut, Bapak Menteri meminta saya untuk memfasilitasi pembentukan sebuah kelompok kerja bersama guna membahas berbagai peluang kerjasama dan sekaligus mengidentifikasi skema-skema pembiayaan. Beliau juga meminta secara khusus kepada Asosiasi Perusahaan Konstruksi Turki agar menjadikan Indonesia sebagai pintu masuk atau hub bagi perusahaan Turki untuk masuk ke Asia, khususnya ASEAN," ujar Dubes Iqbal, yang menjelaskan rencana tindak lanjut Forum Bisnis tersebut.

Iqbal menuturkan, perusahaan-perusahaan konstruksi Turki memiliki pengalaman internasional yang luas, bercermin pada tahun 2018, 44 perusahaan Turki masuk dalam 250 perusahaan terbesar di dunia di bidang konstruksi versi majalah ENR (Engineering News Record). 

Angka ini menjadikan perusahaan konstruksi Turki sebagai terbesar kedua di dunia setelah Tiongkok. Perusahaan Turki tercatat sudah aktif melakukan ekspansi ke luar negeri sejak tahun 1970-an dan hingga saat ini telah mengerjakan 10.147 ribu proyek di 126 negara senilai $ 401,3 miliar.

Komentar