Jumat, 24 Mei 2024 | 01:56
NEWS

Dokter Reisa: Dexamethasone Bukan Penangkal Covid-19

Dokter Reisa: Dexamethasone Bukan Penangkal Covid-19
Tim Komunikasi Publik Gugus Tugas Nasional dr. Reisa Broto Asmoro. (Dok. BNPB)

ASKARA - Badan Kesehatan Dunia merekomendasikan penggunaan obat Dexamethasone untuk penanganan Covid-19 karena dinilai efektif dan bermanfaat. 

Namun faktanya obat tersebut bukan penangkal virus corona. 

"Obat ini tidak memiliki khasiat pencegahan. Ini bukan penangkal Covid-19, ini bukan vaksin," ujar Tim Komunikasi Publik Gugus Tugas Nasional dr. Reisa Broto Asmoro di Graha BNPB, Jakarta, Jumat (19/6).

Dia menjelaskan, Dexamethasone ialah obat golongan kortikosteroid. Bekerja dengan mengurangi peradangan dan menurunkan sistem kekebalan tubuh, sama seperti steroid yang dihasilkan oleh tubuh secara alami.

Pada penggunaannya, obat yang telah digunakan jangka panjang tidak boleh mendadak dihentikan. Dalam hal ini, dokter yang akan menurunkan dosis secara bertahap.

"Penderita yang telah mengonsumsi jangka panjang tidak boleh menghentikan konsumsi obat secara tiba-tiba tanpa sepengetahuan dokter. Penggunaan untuk jangka panjang juga ada efek sampingnya," jelas Dokter Reisa.

Meski harganya terjangkau, namun penggunaan Dexamethasone wajib melalui konsultasi dokter agar tidak menimbulkan efek samping.

"Terutama bila memiliki alergi pada makanan, obat maupun bahan lain yang terkandung di dalamnya," ucap Dokter Reisa.

Penggunaan obat tersebut tidak boleh sembarangan diberikan kepada siapa saja dan harus melihat faktor usia.

"Karena dosis dan lama penggunaan Dexamethasone diberikan berdasarkan usia, kondisi, dan reaksi pasien tersebut terhadap obat," kata Dokter Reisa. 

Komentar