Selasa, 21 Mei 2024 | 17:11
COMMUNITY

Mengatasi Kendala Pembudidaya Ikan Hias di Tengah Pandemi

Mengatasi Kendala Pembudidaya Ikan Hias di Tengah Pandemi
Ikan cupang yang ikut kontes virtual (Dok KKP)

ASKARA - Pendemi Covid-19 tak menyurutkan semangat dari Asosiasi Pelaku Usaha Ikan Cupang Indonesia atau IndoBetta Splendens untuk berkreasi. Salah satunya dengan menggelar Kontes Ikan Cupang Virtual yang bertajuk "Virtual Indobetta Splendens Charitty Betta Show 2020", 16-19 Mei 2020 lalu.

Direktur Jenderal Perikanan Budidaya Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Slamet Soebjakto yang menjadi juri dan mengumumkan pemenang dalam kategori Best of Show mengatakan, kontes ikan hias virtual tersebut merupakan inovasi baru dan patut menjadi contoh untuk komunitas ikan hias lainnya, di tengah keterbatasan akibat virus Covid-19.

"Apresiasi tinggi saya berikan kepada panitia penyelenggara yang berhasil melangsungkan kontes virtual ini dengan teknis pelaksanaan yang cukup lancar. Saya harap inovasi tidak berhenti di sini dan upaya untuk melakukan kontes serupa dapat terus dilakukan dan diperbanyak," ungkap Slamet, Kamis (21/5).

Menurut Slamet, potensi budidaya ikan hias, khususnya komoditas ikan betta/cupang memiliki pasar yang cukup bagus baik lokal maupun ekspor. Meskipun terkendala transportasi akibat Covid-19. 

"KKP telah melakukan berbagai upaya terutama untuk mengatasi masalah transportasi baik antar daerah di Indonesia maupun untuk produk ekspor yang dialami oleh pembudidaya secara umum. Kami telah melayangkan surat kepada Kepala Gugus Tugas Covid-19 dengan tembusan kepada instansi lain yang terkait seperti Kapolri, Menteri Perhubungan dan juga Kepala Dinas di daerah untuk kemudahan akses logistik bidang kelautan dan perikanan," jelas Slamet.

Slamet mengimbau pelaku usaha ikan hias yang masih terkendala pengiriman baik di dalam maupun ke luar negeri, bisa melaporkan agar segera dicarikan solusinya. Terkait dengan kendala ekspor, KKP siap membantu menelusuri dan menginformasikan keterbukaan produk impor dan skala prioritas masing-masing negara.

"Membaiknya kinerja ekspor ikan hias Indonesia merupakan peluang yang luar biasa bagi pelaku usaha ikan hias di Indonesia. Dengan mulai terbukanya kembali pasar internasional, Indonesia menjadi negara eksportir ikan hias nomor satu di dunia bukanlah mimpi," ungkap Slamet.

Berdasarkan KKP, tahun 2018 nilai ekspor ikan hias Indonesia mencapai USD 32,23 juta, kemudian pada semester 1 tahun 2019 nilai ekspor ikan hias mencapai USD 16,54 juta atau tumbuh sebesar 2,56 persen dibandingkan semester 1 tahun 2018.

Pada tahun 2020 nilai ekspor ditargetkan mencapai 6-10 persen. Total nilai ekspor perikanan disumbangkan melalui ekspor komoditas ikan hias.

“Dengan nilai estetika yang luar biasa, ikan cupang atau betta termasuk salah satu yang digemari masyarakat dunia. Kita patut berbangga bahwa ikan cupang hasil budidaya dari Indonesia cukup terkenal di mancanegara karena keragaman varian yang cukup banyak dan bernilai estetika tinggi," tandas Slamet.

Komentar