Minggu, 19 Mei 2024 | 22:18
NEWS

Survei: Anies Baswedan Kepala Daerah Paling Agresif Tangani Covid-19

Survei: Anies Baswedan Kepala Daerah Paling Agresif Tangani Covid-19
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan (Dok: Humas Pemprov DKI)

ASKARA - Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan disebut sebagai kepala daerah yang paling tepat menangani virus corona (Covid-19). 

Hal itu terungkap dari survei yang digelar lembaga survei Median dimana Anies menduduki urutan pertama dengan persentase 24,1 persen. Urutan kedua ditempati Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo dengan persentase 9,67 persen, dan urutan ketiga Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil sebesar 8,9 persen, lalu Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Walikota Surabaya Tri Rismaharini, dan lainnya. 33.3 persen responden menyatakan tidak tahu atau tidak menjawab.

Direktur Eksekutif Median, Rico Marbun mengatakan, publik menyukai agresifitas dan inisiatif Anies, terutama dalam hal meminta Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang diberlakukan di Jakarta. 

"Dan publik yang setuju dengan Anies juga menyukai caranya yang agak keras bahkan bila berhadapan dengan pemerintah pusat," ungkap Rico saat dikonfirmasi Askara, Senin (27/4).

Sorotan agresifitas Anies dalam menerapkan PSBB, kata Rico, juga dipengaruhi kebijakan melalui media massa dan media sosial. Sementara, Ganjar Pranowo menempati urutan kedua lantaran cara Ganjar dalam menyapa atau mengunjungi langsung masyarakat yang terdampak.

"Publik menyukai cara Ganjar dengan kunjungan langsung dan menyapa langsung di lapangan dalam penanganan Covid-19, termasuk permintaan Ganjar untuk orang-orang tidak mudik, caranya turun langsung ke beberapa desa. Dan menangani lock down Tegal juga disukai," ungkap Rico.

Penilaian terhadap Ridwan Kamil lantaran ketika publik melihat ada gerakan test massal. "Mengikuti kebijakan DKK untuk PSBB di Kota/Kabupaten sekitar Jakarta, turun ke beberapa tempat ibadah melakukan disinfeksi, dan menunjukkan empati," ujar Rico.

Sebelumnya, Median yang beranggotakan Asosiasi Riset dan Opini Publik Indonesia melakukan survei dengan responden yang dipilih secara acak, dengan total responden melalui telepon sebanyak 20.658 responden, dan non-telepon sebanyak 800 responden, dengan masa pengambilan data sejak 6 hingga 13 April 2020. 

"Sengan margin of error sebesar +/- 3,46 persen pada tingkat Kepercayaan 95 persen," tandas Rico.

Komentar