Rabu, 01 Mei 2024 | 19:20
NEWS

Jelang Larangan Mudik, Banyak Warga Sudah Masuk dan Keluar Jakarta

Jelang Larangan Mudik, Banyak Warga Sudah Masuk dan Keluar Jakarta
Terminal Kampung Rambutan (Dok: Grid.id)

ASKARA - Jelang pemberlakuan larangan mudik oleh Pemerintah yang mulai berlaku, Jumat (24/4) besok, warga terlihat banyak yang meninggalkan Jakarta menuju kampung halamannya masing-masing.

Di Terminal Kampung Rambutan, tercatat 837 orang meninggalkan Jakarta per Kamis (23/4) pukul 12.00 WIB. Dengan perincian, ratusan penumpang terbagi dalam 43 bus antarkota dan antarprovinsi (AKAP).

"Keberangkatan 43 bus dengan 837 penumpang," ucap Kepala Terminal Kampung Rambutan Made Joni Sasrawan, Kamis (23/4). 

Menurut Joni, jumlah orang yang pergi dari Kampung Rambutan lebih banyak ketimbang sehari sebelumnya. Namun, dia tidak memerinci angka peningkatan itu. 

Dia justru menyebut bus yang berangkat dari Terminal Kampung Rambutan paling banyak menuju Jawa Barat.

"Ada peningkatan, cuma masih rendah kalau dibanding hari normal. Paling banyak bus AKAP ke Jawa Barat," ucap Joni.

Di sisi lain, ucap Joni, pihaknya juga mencatat ratusan orang datang ke Jakarta melalui Terminal Kampung Rambutan dengan 500 penumpang. 

Mereka yang datang itu terbagi dalam 78 bus. Namun, Joni tidak membeber data tentang asal daerah dari bus yang datang itu.

"Intinya kedatangan bus 78 kendaraan. Penumpangnya 500," ucap dia

Diketahui, ratusan orang tersebut pergi dari Terminal Kampung Tercatat tepat sehari jelang pemberlakuan pelarangan mudik pada 24 April 2020. 

Presiden Jokowi telah menyatakan bahwa pemerintah akan memberlakukan larangan mudik pada Ramadan dan Idul Fitri tahun ini.

Menurut Jokowi, pada ratas pekan lalu pemerintah telah memutuskan larangan mudik bagi ASN, TNI, Polri dan pegawai ASN.

“Pada rapat hari ini saya ingin menyampaikan juga bahwa mudik semuanya akan kita larang,” ujar dia. 

Nantinya, pelarangan mudik mulai berlaku efektif pada 24 April 2020. Kemudian, penerapan sanksi terkait pelarangan mudik mulai ditegakkan pada 7 Mei 2020. (jpnn)

Komentar