Hari Kedua PSBB, Warga Depok Masih Banyak yang Melanggar
ASKARA - Penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Kota Depok di hari kedua tak banyak menunjukkan perubahan.
Walikota Depok, Mohammad Idris mengatakan, berdasarkan pengamatan masih banyak warga yang melanggar dan perlu mendapatkan edukasi bagaimana menerapkan PSBB secara konsisten.
Pihaknya, kata Idris, mengingatkan warga Depok konsisten mentaati PSBB untuk menekan penularan virus corona yang masih terjadi dan cakupannya semakin meluas.
"Saat ini, perkembangan kasus positif, OTG, ODP dan PDP terus bertambah, serta menyebar di seluruh wilayah di Kota Depok dan penularannya sudah melalui transmisi lokal, di samping import case," kata Idris, Kamis (16/4).
Dari pemantauan di lapangan, sepanjang Jalan Margonda-Flyover UI lalu lintas masih ramai, bahkan cenderung padat pada pagi hingga siang. Puluhan ojek online (ojol) masih menarik penumpang, dan sebagian berkerumun di depan Margo City.
Di Jalan Arief Rahman Hakim, lalu lintas juga padat. Check point polisi di pertigaan Jalan Arief Rahman Hakim-Margonda, aparat gabungan malah terlihat santai duduk di bawah tenda.
Menurut Idris, hak itu harus dihentikan. Caranya, menjalankan ketentuan untuk belajar di rumah, ibadah di rumah, keluar rumah wajib pakai masker, motor tidak berboncengan, angkutan umum hanya kapasitas angkut 50 persen saja.
"Jaga jarak, jangan berkerumun lebih dari lima orang, dan lain-lain. Kami menyerukan untuk bersama-sama menghentikan penyebaran Covid-19 ini dan aktifkan segera Kampung Siaga Covid-19 di masing-masing RW," imbau Idris.
Idris juga melakukan peninjauan lokasi check point pengawasan pelaksanaan PSBB dan memberikan sosialisasi kepada warga yang melintas di Simpang Siliwangi arah Jalan Margonda Depok.
Komentar