Sabtu, 20 April 2024 | 22:42
NEWS

Paus Fransiskus Sendiri di Alun-alun yang Kosong

Paus Fransiskus Sendiri di Alun-alun yang Kosong
Paus Fransiskus berdoa di hadapan Sakramen Mahakudus (Istimewa)

Bersama umat Katolik seluruh dunia pada hari Jumat, 27 Maret 2020, Paus Fransiskus ditemani beberapa umat beriman hadir untuk mendoakan agar pandemi corona segera selesai. Di hadapan Sakramen Mahakudus, hujan pun mengiringi prosesi doa ini, seakan-akan bumi ingin menyatakan rasa duka yang mendalam akibat luka yang sementara dialami oleh manusia.

Dalam doa yang dimulai pada pukul 18.00 waktu Italia ini atau pukul 24.00 WIB, juga dipajang sebuah salib, yang terkenal sebagai "Salib Teramat Suci." Mujizat Tuhan yang ditampakkan melalui Salib ini adalah ketika Salib ini selamat dari kebakaran gereja pada tahun 1519. Beberapa tahun kemudian, salib ini juga dibawa orang Roma dalam prosesi melawan wabah dasyat. Selain itu, tepat di depan Basilika St. Petrus juga, dipajang gambar ikon Bunda Maria yang sangat terkenal, Salus populi Romani, yang terbungkus dalam kasing kaca, untuk menemani doa Paus Fransiskus. 

Ikon Bunda Maria ini pula, telah digunakan juga oleh Santo Paus Gregorius Agung pada tahun 593 dalam prosesi mengusir wabah hebat di Roma. Pada tahun 1837, Paus Gregorius memohon bantuan Tuhan untuk mengakhiri epidemi kolera dengan menggunakan ikon suci ynang sama ini.

Di tengah guyuran hujan, Paus Fransiskus tampak kecil, dan bahkan lebih membungkuk ketika dia menaiki tangga gereja. Gerak tubuhnya yang perlahan dalam kesendirian, dapat ditafsirkan sebagai rasa sakit dunia saat ini, yang hendak dipersembahkan di bawah di kaki Salib Tuhan. 

Dalam renungannya berdasarkan Injil Markus 4:35-41, Paus Fransikus berkata, "Tuhan, tidakkah Engkau peduli bahwa kita tersesat?". Krisis menyedihkan yang sedang kami alami dengan pandemi ini, membuka kedok kerentanan kami dan menyingkap kepastian yang salah dan tak berguna yang telah kita buat dengan agenda kita, proyek kita, kebiasaan dan prioritas kita" dan "sekarang ketika kita berada di tengah gelombang yang ganas, kami pun berseru kepada-Mu: Bangun Tuhan!"

Paus pun menutup renungannya dengan kalimat yang dikatakan oleh Yesus: "Mengapa kamu takut? Apakah kamu masih belum beriman? Janganlah kamu takut."

Sirene ambulans, salah satu dari sekian banyak yang dalam jam-jam ini melintasi lingkungan kota untuk membantu yang baru terinfeksi, ikut menemani dentang lonceng pada saat berkat apostolik Urbi et Orbi oleh Paus.

Paus Fransiskus yang mengajak semua orang untuk berdoa dan jangan pernah takut karena kita memiliki Tuhan yang baik dan selalu menemani kita. "Bersama Tuhan, hidup kita tidak akan pernah mati." Marilah kita bekerjasama dan terus berdoa agar pandemi ini dapat segera berakhir.

Sumber: https://www.vaticannews.va/it/papa/news/2020-03/editoriale-tornielli-papa-francesco-preghiera-fine-coronavirus.html

Komentar