Kamis, 25 April 2024 | 16:08
TRAVELLING

Ingin Mendaki ke Gunung Rinjani, Daftar Saja lewat e-Rinjani

Ingin Mendaki ke Gunung Rinjani, Daftar Saja lewat e-Rinjani
Gunung Rinjani (Istimewa)

ASKARA - Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) melakukan inovasi untuk memberikan kemudahan bagi wisatawan dan pendaki dengan pelayanan secara digital. Pelayanan ini dilakukan melalui aplikasi e-Rinjani yang bisa diunduh langsung para wisatawan.

"Aplikasi itu untuk menerapkan sistem booking dan penerapan kuota untuk pengunjung yang datang ke TN Gunung Rinjani," ujar Koordinator Pengendali Ekosistem Hutan Balai TNGR, Budi Soesmardi.

Lewat aplikasi itu dijelaskan kemampuan daya dukung di Taman Nasional Gunung Rinjani dibatasi hanya 600 orang.

Jumlah itu akan dibagi untuk empat jalur pendakian resmi menuju Gunung Rinjani. Masing-masing jalur dijatah maksimal 150 pendaki.

"Sistemnya seperti Traveloka tetapi hanya booking tidak bisa refund karena uang tiketnya masuk di kas keuangan negara, jadi tidak bisa di-refund," tambah Budi.

Di aplikasi itu memang tidak ada refund, tetapi wisatawan bisa melakukan reschedule. Penjadwalan ulang kedatangan bisa dilakukan di tahun yang sama.

Sementara, untuk biaya pendaftaran masuk taman nasional dikirim langsung ke rekening yang telah disediakan di aplikasi agar bisa masuk ke kas negara.

Ini sejalan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 11 tahun 2012 tentang Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP). Tiket masuk TNGR untuk wisatawan asing sebesar Rp 150 ribu, sedangkan domestik Rp 5 ribu.

"Itu sudah mulai diterapkan di sistem aplikasi," ujar Budi.

Melalui aplikasi ini, Budi mengakui kerja Balai TNGR menjadi terbantu karena bisa mengontrol pengunjung masuk dan turun dari Rinjani.

Saat akan mendaki, para wisatawan/pendaki melakukan proses check in check out dengan cara scan barcode sehingga Balai TNGR bisa mengontrol dan keadaan semuanya.

"Kami juga jadi bisa mengontrol sampah dan pelaku wisatanya juga. Jadi kami sudah menerapkan untuk pemegang izin usaha wisata di sini. Kami merasakan manfaatnya. Di aplikasi kami bisa lihat tamunya siapa, porter dan guide-nya siapa, bisa memonitor," papar Budi.

Sementara itu, Kepala Resor Taman Nasional Rinjani-Sembalun Taufikurahman mengungkapkan dia sangat terbantu dengan aplikasi e-Rinjani karena tidak perlu memegang uas tunai lagi.

"Petugas lebih aman. Dulu kami harus memegang uang cash Rp 100 juta sampai 150 juta untung sekarang tidak lagi. Jadi beban kami berkurang. Jadi daftar masuk langsung di aplikasinya," kata Taufik, sapaan karib Taufikurahman.

Melalui aplikasi e-Rinjani ini, Balai TNGR juga bekerja sama dengan asuransi. Para pengunjung juga bisa mendapat asuransi perjalanan selama pendakian menuju Puncak Rinjani. (jpnn/lov)

 

Komentar