Sabtu, 20 April 2024 | 17:17
LIFESTYLE

Jamur Morel, Primadona Baru di Rinjani yang Bernilai Ekonomi Tinggi

Jamur Morel, Primadona Baru di Rinjani yang Bernilai Ekonomi Tinggi
Jamur Morchella Deliciosa alias Morel. (Foto: Natalia Laurens/JPNN)

ASKARA - Sejenis flora endemik dan bernilai tinggi ditemukan Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR). Flora tersebut ditemukan di wilayah hutan dengan nama Morchella deliciosa alias jamur Morel.

Ini adalah satu-satunya jenis Morel di kawasan TNGR yang ditemukan oleh tim dari balai di jalur pendakian. Menurut salah seorang peneliti dari Pengendali Ekosistem Hutan di Balai TNGR, Wasmat, jenis Morel kurang populer di Indonesia.

Namun, Morel menjadi jenis jamur yang diburu di negara-negara lain alias high value market karena tingkat eidibilitasnya dan manfaatnya yang tinggi untuk kesehatan dalam bentuk keringnya.

"Di India dan Pakistan ekspor morel menyumbang 70 persen hasil hutan nonkayu," ungkap Wasmat.

Wasmat dan timnya menunjukkan langsung pada JPNN, tempat jamur itu hidup yaitu di permukaan lapisan tanah sekitar kawasan taman nasional.

Menurut Wasmat, jamur Morel yang sudah diolah untuk dikonsumsi bermanfaat untuk antibodi dan vitalitas. Di negara lain, olahan jamur ini sudah dijual bebas.

"Di tempat lain harganya sudah jutaan. Per kilogram ratusan ribu hingga jutaan dijual di online," tambahnya.

Sementara itu, Koordinator Pengendali Ekosistem Hutan Balai TNGR, Budi Soesmardi mengaku pihaknya belum mengekspos jamur Morel ke masyarakat karena masih dalam proses penelitian secara khusus.

"Kami lihat dari alamnya langsung, untuk memperbanyak di lab, diteliti. Kami teliti khasiatnya, media tumbuhnya, pemacunya agar jamur ini bisa tumbuh cepat sama. Kami meneliti dulu sebelum disampaikan pada masyarakat," kata Budi.

Setelah selesai diteliti, Balai TNGR akan menyampaikan pada masyarakat setempat sehingga bisa diajarkan cara pembudidayaannya.

Harapannya, budidaya jamur morel ini akan membantu meningkatkan perekonomian warga lokal di Taman Nasional Rinjani.

Budi pun mengajak rombongan jurnalis dan Ditjen PPKL untuk menyantap langsung beberapa potongan jamur Morel yang disajikan dengan cara ditumis bersama bawang putih dan tomat.

"Itu aman untuk dikonsumsi karena memang banyak manfaatnya untuk kesehatan," pungkasnya. (jpnn/lov)

Komentar