Potensi Fintech Menyerap SDM Unggul Tiap Wilayah Indonesia
ASKARA - Fase bonus demografi yang mulai dihadapi Indonesia beberapa tahun mendatang, menjadi potensi pelaku industri fintech untuk terus mempercepat penetrasinya terhadap generasi milenial.
Namun di tengah pertumbuhan fintech yang agresif dan basis pengguna yang didominasi oleh milenial, penetrasi fintech di wilayah Timur Indonesia masih belum maksimal.
Berdasar data OJK, pertumbuhan fintech dan pinjaman yang berhasil disalurkan oleh fintech, masih terpusat di Pulau Jawa dengan total pinjaman terbesar disalurkan di DKI Jakarta mencapai Rp 25,09 triliun.
Kredivo salah satu platform kredit, turut memberikan edukasi pada milenial mengenai teknologi finansial dan akses pinjaman. Guna memaksimalkan penetrasi fintech yang merata di berbagai wilayah Indonesia.
Melalui partisipasi dalam kegiatan yang bertajuk FinEast 2020, Kredivo turut mengedukasi masyarakat, khususnya milenial di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT). Acara ini diinisiasi Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
CEO Kredivo Indonesia Alie Tan mengatakan, pihaknya selalu berperan aktif dan terus mendukung berbagai inisiatif guna memaksimalkan dampak positif dari kehadiran fintech bagi masyarakat.
"Kami juga fokus untuk mengedukasi masyarakat, khususnya milenial, dalam hal keuangan, komitmen kami untuk menciptakan generasi melek keuangan atau yang kami sebut sebagai Generasi Djempolan," ujarnya dalam keterangannya, Kamis (5/3).
Hal ini menjadi penting karena salah satu faktor pendukung untuk menjadikan sebuah negara sehat secara ekonomi ialah masyarakatnya yang juga harus sehat secara finansial.
Direktur Kredivo, Anita Wijanto menyatakan, peluang industri fintech bagaimana peran sumber daya manusia unggul menjadi penggerak membantu layanan keuangan yang merata di seluruh wilayah Indonesia.
Terlebih, di era teknologi yang terus berkembang saat ini, industri fintech sangat membutuhkan sumber daya manusia yang dapat beradaptasi terhadap pemanfaatan dengan cepat.
"Sosialisasi ini tidak hanya bertujuan untuk menstimulasi masyarakat, khususnya milenial dalam memanfaatkan fintech sebaik-baiknya. Tapi juga untuk melihat potensi dan menyerap SDM unggul tiap daerah di Indonesia," jelasnya.
Penetrasi fintech yang maksimal serta peningkatan literasi keuangan masyarakat, khususnya milenial di wilayah ini, dapat menjadi salah satu roda penggerak bagi pertumbuhan ekonomi NTT.
Komentar