Jumat, 19 April 2024 | 22:48
NEWS

Mahasiswa WNI Nilai Pemberitaan Media di Indonesia Soal Virus Corona Berlebihan

Mahasiswa WNI Nilai Pemberitaan Media di Indonesia Soal Virus Corona Berlebihan
Ilustrasi virus corona (3D4MEDICAL)

ASKARA - Sejumlah mahasiswa Indonesia yang menempuh pendidikan di Kota Wuhan, China tidak memiliki pilihan. Selain harus menerima situasi yang terjadi akibat dampak mewabahnya virus corona yang telah meluas. Kota tersebut akhirnya diisolasi. 

Koordinator Mahasiswa Indonesia di Central China Normal University (CCNU), Muhammad Aris Ichwanto menyampaikan keluhannya. Seperti melonjaknya harga sayuran. 

"Misalnya untuk harga terong dan kacang panjang 1 jin (setengah kilogram) biasanya 5-10 yuan atau Rp 9 ribu - Rp 19 ribu. Saat ini bisa 20 yuan atau Rp 39 ribu," ujarnya kepada Askara melalui pesan tertulis, Selasa (28/1/2020).

Sementara kebutuhan pokok, dinilainya harganya masih stabil. Kenaikan harga beberapa makanan itu merupakan imbas wabah virus mematikan tersebut. 

"Itu misalnya untuk terong dan kacang panjang. Yang naiknya lumayan. Kalau kebutuhan pokok kan ada beras, sayur yang lain juga ada dan telur masih kalau beras masih relatif stabil," kata Aris. 

Untuk sejumlah kebutuhan pokok tersedia di supermarket dekat dengan kampus CCNU. Aktivitas mereka juga belum berjalan normal. Terlebih Pemerintah China telah mengisolasi kota dengan 11 juta penduduk itu sejak 23 Januari. 

"Kondisi teman-teman saat ini baik dan sehat. Logistik teman-teman juga aman. Toko di sekitar dorm mulai buka, karena kemarin sempat tutup karena Imlek," ucap Aris. 

Semenjak munculnya virus itu, Kota Wuhan menjadi sorotan masyarakat dunia termasuk Indonesia. Namun hal disesalkannya pemberitaan di beberapa media tanah air dinilainya berlebihan informasinya. 

"Yang paling banyak adalah pemberitaan media di Indonesia ya. Cenderung agak berlebihan. Banyak membuat orang tua teman-teman tambah panik, di sisi lain ada yang menghubungkan dengan SARA dan azab," tutur Aris. 

Tentu saja, tidak ada satu orang pun yang mau bertahan dari fenomena tersebut. Mahasiswa di Wuhan membutuhkan doa dari semua masyarakat Indonesia dan diminta tetap waspada. 

"Harapan saya virus ini cepat selesai, ditemukan vaksinnya. Teman-teman dapatkan berkumpul kembali dengan keluarga. Dan kita semua dapat beraktivitas seperti semula. Selain itu yang kami butuhkan dukungan dan doa dari masyarakat semuanya, bukan hoax, berita berlebihan, dan nyinyiran netizen," tandasnya.

Komentar