Rabu, 09 Juli 2025 | 22:44
COMMUNITY

Acaraki Jamu Festival 2025, Hadirkan Perpaduan Fashion Avant-Garde dan Tradisi Jamu

Acaraki Jamu Festival 2025, Hadirkan Perpaduan Fashion Avant-Garde dan Tradisi Jamu
Acaraki Jamu Festival 2025 (Dok Ibonk)

ASKARA - Jakarta kembali menjadi saksi perayaan budaya yang memadukan kekayaan tradisi dengan kreativitas modern dalam Acaraki Jamu Festival 2025. Digelar pada 22 Juni 2025 bertepatan dengan ulang tahun ke-496 Kota Jakarta, festival ini membawa angin segar dalam cara masyarakat mengenal kembali warisan jamu—bukan hanya sebagai minuman tradisional, tetapi sebagai inspirasi gaya hidup dan bahkan fashion.

Mengusung tema "Where Tradition Meets Couture: A Cultural Fashion Design Showcase", festival ini menghadirkan kompetisi desain busana unik yang terinspirasi dari sosok ikonik Mbok Jamu Gendong. Figur ini selama ini dikenal sebagai simbol kehangatan, kearifan lokal, serta kekuatan perempuan Indonesia. Desain yang lolos kurasi akan ditampilkan dalam fashion show eksklusif pada Juli 2025, menghadirkan reinterpretasi kebaya, batik, caping, dan selendang dalam nuansa avant-garde.

Ketua GP Jamu, Jonny Yuwono, menegaskan bahwa revitalisasi budaya tidak cukup hanya lewat pelestarian produk, tetapi juga melalui ekspresi lintas bidang. “Fashion dan jamu, keduanya menyampaikan filosofi hidup. Ketika dipadukan, mereka membentuk narasi kuat tentang siapa kita sebagai bangsa.”

Tidak hanya sekadar pertunjukan mode, Acaraki Jamu Festival juga mengajak pengunjung menyelami budaya secara holistik. Dari fun walk 2,5K bertema Jamu Gendong, workshop aksara Jawa, hingga permainan tradisional dan live brewing jamu, seluruh rangkaian acara dirancang untuk menghadirkan pengalaman otentik yang menghubungkan masa lalu dengan masa kini.

Festival ini merupakan hasil kolaborasi antara Gabungan Pengusaha Jamu (GP Jamu) dan pelopor edukasi jamu modern, Acaraki, serta didukung oleh Larutan Penyegar Cap Badak, merek legendaris yang telah menjadi bagian dari keseharian masyarakat Indonesia dalam menjaga keseimbangan tubuh.

Kementerian Pariwisata turut memberi dukungan penuh terhadap penyelenggaraan Acaraki Jamu Festival. Dalam pernyataannya, Deputi Bidang Pemasaran Kemenpar RI, Ni Made Ayu Marthini, menegaskan bahwa acara ini sejalan dengan visi Wellness Tourism Indonesia. “Kami melihat jamu sebagai warisan nusantara yang bisa mendunia. Melalui kerja sama seperti ini, kita bisa memperluas promosi jamu kepada masyarakat, khususnya generasi muda yang saat ini sangat peduli terhadap gaya hidup sehat,” ujarnya.

Desainer kenamaan Ichwan Thoha yang turut menjadi juri menyampaikan bahwa ajang ini bukan hanya tentang estetika, tetapi juga tentang merumuskan kembali identitas budaya dalam bahasa visual yang modern. “Kita menjamu dunia bukan hanya dengan rasa, tapi dengan rupa,” ujarnya.

Lewat padupan elemen estetika, edukasi, dan hiburan, Acaraki Jamu Festival 2025 bukan hanya sekadar selebrasi, melainkan langkah strategis untuk menjamu dunia dan generasi masa depan dengan wajah baru tradisi Indonesia.

 

 

Komentar