Rabu, 09 Juli 2025 | 06:46
OPINI

Rahasia Warna Ungu pada Makanan: Antosianin dan Perannya dalam Industri Pangan Modern

Rahasia Warna Ungu pada Makanan: Antosianin dan Perannya dalam Industri Pangan Modern
Warna Ungu pada Makanan (Dok Freepik)

Oleh: Dea Ayumar Rianda
Mahasiswa Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Rahasia Warna Ungu pada Makanan: Antosianin dan Perannya dalam Industri Pangan Modern

ASKARA - Apakah Anda pernah bertanya-tanya mengapa beberapa buah dan sayuran seperti anggur merah, blueberry, kol ungu, atau ubi ungu memiliki warna yang begitu mencolok dan menarik? Warna ungu yang khas itu ternyata berasal dari senyawa alami bernama antosianin, pigmen ajaib yang bukan hanya mempercantik tampilan makanan, tetapi juga menyimpan beragam manfaat kesehatan.

Apa Itu Antosianin?

Antosianin adalah pigmen alami dari kelompok flavonoid yang memberi warna merah, ungu, hingga biru pada berbagai buah dan sayuran. Keunikannya terletak pada kemampuan berubah warna sesuai tingkat keasaman (pH): merah dalam kondisi asam, biru dalam kondisi basa.

Lebih dari sekadar pewarna alami, antosianin juga dikenal sebagai senyawa bioaktif yang kaya manfaat, seperti:

Antioksidan kuat untuk menangkal radikal bebas
Menjaga kesehatan jantung
Melindungi sel tubuh
Mendukung kesehatan mata

Warna dalam Industri Pangan: Lebih dari Sekadar Estetika

Dalam industri pangan modern, warna memainkan peran vital. Warna dapat membentuk persepsi rasa, kualitas, dan bahkan nilai gizi suatu produk. Warna ungu dari antosianin, misalnya, tak hanya menambah daya tarik visual, tetapi juga memberi kesan sehat dan alami. Inilah yang membuat banyak produsen mulai mengganti pewarna sintetik dengan ekstrak antosianin sebagai alternatif yang lebih aman dan menyehatkan.

Produk-produk seperti minuman, yoghurt, permen, hingga makanan olahan kini banyak menggunakan antosianin sebagai pewarna alami yang fungsional.

Bagaimana Antosianin Dianalisis?

Untuk memastikan kualitas dan konsentrasi antosianin dalam makanan, digunakan metode spektrofotometri. Alat spektrofotometer mengukur intensitas cahaya yang diserap oleh larutan antosianin, biasanya pada panjang gelombang sekitar 520 nm, titik serapan maksimum pigmen ini.

Langkah-langkah umumnya sebagai berikut:

1. Ekstraksi antosianin menggunakan pelarut polar, misalnya campuran air dan asam klorida.

2. Pembuatan larutan dalam konsentrasi optimal (sekitar 400–1000 ppm) agar warna terlihat jelas.

3. Pengukuran dengan spektrofotometer untuk menentukan nilai absorbansi, yang kemudian digunakan untuk menghitung konsentrasi antosianin.

Metode ini cepat, akurat, dan efisien, sehingga sangat cocok untuk diterapkan di laboratorium maupun industri.

Antosianin: Masa Depan Pewarna Alami

Seiring meningkatnya kesadaran konsumen terhadap kesehatan dan keamanan pangan, permintaan terhadap pewarna alami seperti antosianin semakin meningkat. Selain aman, antosianin juga memperkaya kandungan gizi dan nilai jual produk.

Teknologi spektrofotometri pun memainkan peran penting dalam menjaga kualitas produk yang menggunakan antosianin. Dengan pemantauan warna dan konsentrasi yang akurat, produk pangan bisa tetap menarik secara visual dan bernilai gizi tinggi.

Kesimpulan

Antosianin bukan sekadar pewarna alami—ia adalah paduan sempurna antara estetika, fungsi kesehatan, dan keamanan pangan. Dari anggur merah hingga kol ungu, pigmen ini membawa potensi besar bagi industri makanan masa kini dan masa depan. Inovasi pengolahan dan analisis yang akurat, seperti spektrofotometri, akan terus mendorong pengembangan produk pangan alami yang lebih baik dan lebih sehat.

 

 

Komentar