Senin, 16 Juni 2025 | 08:13
COMMUNITY

Sinergi Pemerintah dan Petani Klaten Perkuat Komitmen Swasembada Pangan

Menuju Kemandirian Pangan Nasional

Sinergi Pemerintah dan Petani Klaten Perkuat Komitmen Swasembada Pangan
Bupati Klaten, Hamenang Wajar Ismoyo. (Foto Ist).

ASKARA - Pemerintah Kabupaten Klaten terus menunjukkan komitmen kuat dalam mewujudkan swasembada pangan melalui peningkatan produktivitas pertanian, inovasi teknologi, serta sinergi antara pemerintah pusat, daerah dan kelompok tani. Langkah ini menjadi bagian dari kontribusi Klaten dalam mendukung agenda nasional menuju ketahanan pangan yang berkelanjutan.

Bupati Klaten, Hamenang Wajar Ismoyo, menyampaikan bahwa, sektor pertanian menjadi pilar utama ketahanan pangan di daerahnya. Dengan luas baku sawah sebesar 30.680 hektar dan perluasan lahan pertanian mencapai 90.230 hektar di tahun 2025, Klaten mencatat hasil panen padi sebesar 178.592 ton pada Januari–April 2025.

“Kami berkomitmen untuk meningkatkan produktivitas pertanian dan menjadikan Klaten sebagai daerah percontohan dalam mendukung program swasembada pangan nasional. Upaya ini harus melibatkan semua pihak, dari petani, pemerintah pusat dan daerah, hingga perguruan tinggi,” ujar Bupati Klaten melalui keterangannya, Sabtu (15/5).

Ditambahkan, Pemerintah juga terus menyalurkan berbagai bantuan, baik dari APBN berupa benih unggul, alat dan mesin pertanian, serta pembangunan jaringan irigasi, maupun dari APBD berupa pupuk dan dukungan alat pertanian lainnya. Kolaborasi dengan lembaga riset dan perguruan tinggi dilakukan guna mendorong inovasi berkelanjutan di bidang pertanian.

Iwan Kurniawan, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Klaten. (Foto Ist).

Sementara Iwan Kurniawan, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Klaten menambahkan bahwa, Klaten saat ini telah mengalami surplus gabah kering panen sebanyak 180.000 ton.

Ia menegaskan, pentingnya diversifikasi pangan melalui pemanfaatan lahan pekarangan oleh kelompok wanita tani, serta integrasi pertanian dengan perikanan.

“Kami menargetkan musim tanam kedua dapat memanfaatkan lahan seluas 15.000 hektar. Optimalisasi lahan-lahan tadah hujan dengan alat mesin pertanian akan memungkinkan peningkatan intensitas tanam hingga tiga kali setahun,” jelasnya.

Kelik Purwanto, Ketua Kelompok Tani Sumber Rejeki dari Desa Sumber, Kecamatan Trucuk. (Foto Ist).

Begitu juga, Kelik Purwanto, Ketua Kelompok Tani Sumber Rejeki dari Desa Sumber, Kecamatan Trucuk, mengungkapkan bahwa, para petani di Klaten merasakan manfaat nyata dari berbagai program pemerintah. “Kami diberi benih tahan hama yang cocok untuk wilayah ini dan kemudahan mendapatkan pupuk. Harga gabah juga dikawal pemerintah dengan HPP sebesar Rp6.500,-, yang memberikan keuntungan lebih baik dibandingkan tahun-tahun sebelumnya,” ujar Kelik.

Melalui dukungan kebijakan, intervensi teknologi, serta peran aktif petani, Pemerintah Kabupaten Klaten optimis bahwa, swasembada pangan bukan hanya target, melainkan langkah nyata yang dapat dicapai bersama.

"Dengan semangat gotong-royong dan inovasi, Klaten berkontribusi penting dalam menciptakan masa depan pangan Indonesia yang mandiri dan berkelanjutan," pungkasnya.

Komentar