Senin, 16 Juni 2025 | 06:37
OPINI

Jokowi Masuk Gorong-Gorong, Dedi Mulyadi Masuk TikTok

Jokowi Masuk Gorong-Gorong, Dedi Mulyadi Masuk TikTok
Dedi Mulyadi dan Jokowi (Dok Askara)

ASKARA — Setelah resmi menjabat sebagai Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi semakin mantap melenggang sebagai pemimpin bergaya "blusukan digital." Banyak yang menyebutnya sebagai "Jokowi versi Jawa Barat," hanya dengan baterai kamera lebih awet dan narasi lebih mewek.

Jika Jokowi dulu masuk gorong-gorong demi headline, Dedi kini masuk dapur warga demi FYP.
Bedanya? Jokowi sekarang mantan presiden yang sering dibully karena janji-janji yang dianggap tinggal kenangan, sementara Dedi... masih fase "semua terlihat peduli dan menyentuh."

Kebijakan Dedi mirip Jokowi, datang, senyum, peluk rakyat, beri bantuan, lalu pergi dengan quote manis yang cocok buat caption Instagram. Tapi ada peningkatan, kamera lebih stabil, efek bokeh lebih dalam, dan musik latar lebih sedih.

Kini setiap rumah warga miskin bisa berubah jadi lokasi syuting. Dedi hadir, mendengar curhat, lalu bilang, "Kita bangun bareng-bareng ya, Kang…"
Tak lupa, dua angle close-up dan satu footage drone biar dramatis.

Sementara Dedi masih dielu-elukan, Jokowi kini di posisi "mantan presiden paling banyak disindir netizen."
Dulu dipuja karena merakyat, sekarang dipertanyakan karena legacy dianggap tak seindah narasi kampanye.

Netizen sering berujar, "Waktu Jokowi masih bikin konten blusukan, kita terharu. Sekarang kita sadar, ternyata itu semua trailer, film utamanya nggak tayang."

Dengan popularitas yang menanjak, banyak yang menduga Dedi sedang mempersiapkan jalan ke Istana. Tapi apakah rakyat masih bisa tertipu narasi sederhana dan pelukan dadakan?

Politik hari ini bukan soal program, tapi soal produksi konten berkualitas tinggi.
Jadi, kalau Jokowi bisa dua periode dengan modal blusukan dan kemeja putih,
kenapa Dedi nggak bisa tiga... jutaan views per hari?

Dulu pemimpin diuji lewat debat.
Sekarang diuji lewat komentar netizen dan kecepatan upload konten.
Dedi sudah meniru Jokowi dari gaya hingga gaya edit video.
Tinggal tunggu waktu, apakah akan bernasib sama:
Dari "pemimpin merakyat" jadi "mantan presiden yang dihujat."

 

 

Komentar