ASKARA – Sebuah kapal yang membawa rombongan pemancing dari Batam dilaporkan tenggelam di perairan Berakit, Bintan, pada Minggu (11/5) dini hari. Kapal tersebut membawa 9 orang, terdiri dari 7 pemancing dan 2 kru kapal.

Kepala Staf Operasi (Asops) Pangkoarmada I, Kolonel Laut (P) Nazaruddin, menyampaikan bahwa seluruh penumpang telah berhasil ditemukan dalam keadaan selamat berkat upaya cepat dari berbagai unsur terkait, termasuk TNI AL, Basarnas, dan nelayan lokal.

“Kesembilan orang yang berada di kapal sudah berhasil dievakuasi dalam kondisi selamat oleh unsur-unsur gabungan di lapangan,” kata Kolonel Nazaruddin dalam keterangan yang diterima, Selasa (13/5).

Menanggapi peristiwa ini, sejumlah pemancing menyampaikan keprihatinan sekaligus mengingatkan pentingnya keselamatan dalam setiap trip memancing. Salah satu pemancing yang selamat mengungkapkan rasa syukur dan mengimbau sesama angler agar lebih waspada.

“Alhamdulillah kami selamat. Tapi ini jadi pengingat. Keselamatan harus nomor satu. Pastikan kapal laik laut, lengkap dengan pelampung, dan kapasitas penumpang tidak melebihi batas demi menekan biaya iuran,” ujarnya.

Seorang angler amatir lainnya menyoroti peran tekong kapal yang kerap mengabaikan kelengkapan keselamatan. “Beberapa kapal tidak menyediakan life jacket yang layak pakai. Ingat, tidak semua pemancing bisa berenang. Ini soal nyawa, bukan sekadar hobi,” ucapnya.

Sementara itu, Perak Hermawan, pemancing amatir lainnya, mengajak sesama angler lebih selektif dalam memilih kapal. “Jangan hanya tanya spot atau ikannya. Perhatikan juga keselamatan kapal dan perlengkapannya. Sekarang sudah banyak boat charter profesional yang siap pakai, lengkap dengan GPS, radio, dan alat komunikasi lainnya,” ungkapnya.

Insiden ini menjadi pengingat pentingnya kesadaran kolektif antara penyedia kapal dan pemancing untuk bersama-sama menjaga keselamatan di laut, terutama dalam aktivitas hobi seperti memancing.