Mau Jadi Wartawan Rasa Cilok

ASKARA - Suatu hari, seorang ibu datang dengan wajah kusut ke rumah tetangganya yang kebetulan seorang wartawan senior.
"Pak... tolonglah. Anak saya nganggur terus di rumah. Lulusan SMP, kerjaan cuma rebahan sama main HP. Saya pusing, Pak!"
Pak Wartawan, sambil menyeruput kopi, menatap iba.
"Mau kerja apa anaknya, Bu?"
"Ih, terserah deh, Pak. Asal kerja. Wartawan juga gak apa-apa..."
Pak Wartawan nyaris nyembur kopinya.
"Wartawan, Bu?! Ibu pikir jadi wartawan itu kayak jualan cilok? Modal niat langsung keliling bawa ID Card abal-abal?"
Si ibu santai menjawab, "Lho, kan Bapak juga enak tuh, tiap hari keliling, wawancara, masuk acara, kadang dapet nasi kotak. Enak, Pak!"
Pak Wartawan tepok jidat.
"Bu, wartawan itu harus bisa nulis, wawancara, liputan. Harus ikut orientasi, UKW, bahkan kadang debat sama narasumber yang lebih galak dari preman pasar!"
Si ibu bengong, "Oooh... kirain cuma butuh kartu pers sama kamera HP..."
Pak Wartawan geleng-geleng, "Kalau gitu mah bukan wartawan, Bu... itu konten kreator nyasar."
Catatan Redaksi: Humor ini terinspirasi dari tulisan Nur Terbit di grup WA PWI Jaya
Komentar