Selasa, 13 Mei 2025 | 16:45
COMMUNITY

Halal Bihalal Dulur Cirebonan: Menguatkan Persaudaraan, Komitmen Mengangkat Kesejahteraan Daerah

Halal Bihalal Dulur Cirebonan: Menguatkan Persaudaraan, Komitmen Mengangkat Kesejahteraan Daerah

ASKARA - Suasana hangat penuh keakraban mengiringi acara Halal Bihalal yang diselenggarakan Dulur Cirebonan Ciayumajakuning (Cirebon, Indramayu, Majalengka, Kuningan) di Territory 32 Bistro, Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Ahad (27/4). Acara ini dihadiri sekitar 200 warga Ciayumajakuning yang bermukim di kawasan Jabodetabek. 

Tak hanya sebagai ajang silaturahmi, acara ini juga menjadi momentum bagi para tokoh untuk membahas kontribusi bagi kemajuan daerah asal. Turut hadir, seperti Laksdya TNI (Purn) Dr. Aan Kurnia (tuan rumah sekaligus Mantan Kepala BAKAMLA), Ketua Umum Dulur Cirebonan Prof. Dr. Ir. Rokhmin Dahuri, Ph.D, anggota DPR RI Dr. Endang S. Tohari, Drs. Dedi Wahidi, Ir. Ateng Shabri Moeharni, Laksamana TNI (Purn) Dr. Ade Supandi, Letjen TNI (Purn) Muhammad Yasin, serta Dirjen Planologi Kemenhut, Ir. Ade Triajikusumah.

Dalam sambutannya, Prof. Rokhmin Dahuri mengingatkan bahwa Dulur Cirebonan telah berdiri sejak tahun 70-an sebagai wadah untuk saling membantu dan memperkuat hubungan antar warga Cirebonan di perantauan.  

"Tujuan kami adalah saling tolong-menolong dalam kebaikan, membantu kemajuan daerah asal, serta meningkatkan kualitas hidup masyarakat Cirebon, Indramayu, Majalengka, dan Kuningan," ujar Prof. Rokhmin Dahuri.

Ia menambahkan bahwa ikatan hati antar anggota Dulur Cirebonan perlu terus dirawat melalui kegiatan rutin seperti pengajian triwulanan, buka puasa bersama, hingga evaluasi tahunan program kerja komunitas.

Tak hanya mempererat persaudaraan di dunia, Prof. Rokhmin Dahuri juga menekankan pentingnya memupuk nilai keimanan di antara anggota. "Kita ingin memastikan seluruh anggota Dulur Cirebonan tidak hanya sukses di dunia, tapi juga selamat di akhirat, masuk surga bersama," pesannya.

Selanjutnya, kata Prof. Rokhmin Dahuri, acara ini juga menjadi momentum untuk saling tolong menolong. Maka dengan saling bertemuan ada saja informasi yang bisa dikerjasamakan.

“Untuk itu, kalau ada jabatan yang bisa diisi oleh anak cucu atau keponakan yang hadir tapi dengan syarat tidak ada unsur nepotisme,” kata Ketua DPP PDI Perjuangan ini.

“Dengan acara ini, diharapkan mayoritas anggotanya semakin maju, makin sejahtera dan semakin berkontribusi untuk kemajuan daerah Cirebon, Indramayu, Majalengka dan Kuningan,” sambungnya

Perkuat Silaturahmi dan Persaudaraan

Prof.  Rokhmin Dahuri, menekankan makna mendalam dari tradisi halal bihalal. Ia menyebut halal bihalal sebagai sarana mempererat silaturahmi, memperluas persaudaraan, dan memperkuat keharmonisan di tengah keberagaman.

"Pentingnya saling memaafkan dan menghilangkan rasa dendam, sehingga momen ini menjadi sarana untuk meningkatkan kualitas hubungan antar individu," ujarnya.

Selain itu, Prof. Rokhmin Dahuri mengajak seluruh warga Ciayumajakuning untuk menjadikan Idul Fitri 1445 H sebagai momentum meningkatkan kekompakan dan semangat membangun daerah asal. 

“Momen ini adalah bonus dari kesabaran kita selama Ramadan, harapannya menjadi bekal untuk mempererat kekompakan dan persatuan di masa depan," pungkas Anggota Komisi IV DPR RI itu.

Acara Halal Bihalal Dulur Cirebonan ini tak hanya memperkuat tali persaudaraan, tapi juga menjadi energi baru untuk bersama-sama membangun wilayah Ciayumajakuning lebih maju dan sejahtera.

Semangat Kebersamaan

Sementara itu, Laksdya TNI (Purn) Aan Kurnia menegaskan pentingnya mengoptimalkan organisasi Sedulur Cirebonan agar memiliki daya dobrak maksimal dalam mendukung kemajuan daerah.  

Menurutnya, masih banyak potensi besar dari para tokoh daerah yang dapat dirangkul untuk memperkuat komunitas ini.  

"Kita harus memperbesar rumah ini. Harus ada langkah nyata agar Sedulur Cirebonan benar-benar menjadi kekuatan pembangunan," ujar Aan di hadapan tamu undangan.  

Sebagai mantan Kepala Bakamla periode 2020-2023, Laksdya Aan Kurnia memandang Territory 32 Bistro bukan hanya tempat berkumpul, tetapi titik temu ide-ide strategis untuk membangun negeri.  

Ia mengajak seluruh warga Ciayumajakuning di Jabodetabek untuk memanfaatkan tempat ini sebagai *ruang diskusi, perencanaan program sosial, hingga konsolidasi politik yang sehat* .  

Dalam suasana penuh keakraban, Laksdya Aan Kurnia menekankan bahwa silaturahmi adalah kekuatan yang tidak boleh diputus.  

"Dari sinilah kita bisa membangun jaringan, membuka peluang, dan memperjuangkan aspirasi masyarakat,"* serunya.  

Dengan semangat kebersamaan dan visi besar, Sedulur Cirebonan diharapkan mampu menjadi kekuatan nyata dalam mendorong kemajuan daerah serta pembangunan nasional. 

Makna Halal Bihalal 

Dalam tausiyahnya Prof. Dr. Kana Sutrisna Suryadilaga, M.Ag., M.Psi menegaskan yang membuat kita bahagia bulan materi, bukan umur panjang, bukan karena kesehatan. 

"Tetapi yang membuat kita bahagia ketika memiliki ketenangan. Ketenangan itu datangnya dari Allah SWT," ujarnya.

Lalu, Prof. Kana mengutip QS Al Fath ayat 1, bahwa Allah menyandingkan silaturahim dengan takwa. 

Sebelum nya kita menjalankan ibadah Ramadhan yang Allah perintahkan kepada yang beriman, yaitu melaksanakan puasa (shiyam) di siang hari dan shalat tarawih di malam hari. Tujuan akhir dari Syiam adalah tattakun.

"Caranya agar kita menjadi orang yang bertakwa adalah melaksanakan Shiyam. Menahan diri agar kita tetap menjadi manusia. Sehingga kita selesai berpuasa kita mampu memanusiakan manusia," sebutnya.

Dalam kesempatan itu, Prof. Kana menjelaskan bahwa makna silaturahim itu adalah ikatan darah. Tapi disini, meskipun tidak ada hubungan kekeluargaan maka dicantumkan pada acara ini Dulur Cirebonan. 

"Yang dinamakan sedulur adalah silih asah , silih asih, silih asuh. Dan itu adalah filosofi orang Sunda, senantiasa kemanapun pemaaf," terangnya.

Selesai kita melaksanakan ibadah shaum kita merayakan Idul Fitri. Biasanya ada makanan khas di negeri kita namanya ketupat, di Jawa Barat sebutannya kupat singkatan dari Ngaku Lepat. "Meskipun dia tidak salah mohon maaf lahir dan batin. Ketupat adalah perilaku sipatan yang diwejahwantakan bagi orang yang baru keluar dari Ramadhan dengan ibadah Shiyam," bebernya.

Lalu, ia menguraikan sipatan, pertama lebaran, kedua leburan, ketiga luberan, keempat laburan. Sementara bungkus dari ketupat itu dari daun janur muda dalam bahasa Arab jaa'nur artinya cahaya.

Maka sesuai Ramadhan ada cahaya supaya kita bisa melihat mana yang gelap maupun terang. Meskipun kita bisa melihat jika warna tidak ada kita tidak bisa membedakannya. Adanya cahaya itu agar kita sesuai menjalani ibadah puasa tidak membuat kita berburu nafsu hingga gelap mata.

"Janur yang dianyam menjadi ketupat simbolisasi dakwah oleh wali yang dijadikan media layaknya saat media sosial. Maja yang dinamakan anyaman itu jalinan silaturahim supaya kuat sedulur Cirebon. Setelah lebaran tidak ada lagi sempit. Tidak ada lagi masalah kecil diperbesar," paparnya.

Selanjutnya, Prof. Kana menjelaskan leburan. Di dalam bulan Ramadhan ada kalimat hadits Rasulullah, "Man shoma Ramadhana imanan wahtisaban ghufiro lahu maa taqoddama min dzanbih" artinya: Barang siapa berpuasa di bulan Ramadhan dengan iman dan mengharapkan pahala, maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.

Kemudian, luberan. Di hari raya Idul Fitri meskipun miskin dirumahnya ada makanan, bahkan mereka kasih angpao untuk anak anak yang datang. "Artinya merasa luber, kaya. Maka, mari kita miliki mental kaya bukan mental miskin. Jika kita memiliki mental miskin maunya menerima, tapi jika memiliki mental kaya ingin nya memberi seperti Prof Rokhmin Dahuri," sebutnya.

Kenapa? Orangnya kaya itu rezeki nya lebih. Sedangkan orang miskin itu rezekinya kurang. Seperti Dulur Cirebonan ini dibentuk tujuannya ingin memberi kepada masyarakat di Ciayumajakuning

Melalui washilah ibadah Shiyam kita dijadikan orang kaya, makanya kita mengeluarkan zakat, bukan hanya zakat fitrah, tapi juga zakat mal yang dikeluarkan di bulan Ramadhan.

Kemudian, laburan atau kapur berwarna putih tidak ada warna warni. Mengecat tembok pakai warna kapur dan menutupi warna lain di belakang nya. "Laburan artinya hati kita dibelah putih, jika ada yang salah mohon maaf lahir dan batin," tutupnya.

Komentar