Jumat, 25 April 2025 | 23:49
NEWS

Dokumen Kosong, Rismon Tuding UGM Lindungi Ijazah Palsu Jokowi

Dokumen Kosong, Rismon Tuding UGM Lindungi Ijazah Palsu Jokowi
Tangkapan layar YouTube ReflyHarun (Dok Youtube)

 ASKARA – Suasana tegang menyelimuti Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM), Selasa (15/4), saat Rismon Sianipar—alumnus Teknik Elektro UGM 1998—duduk bersama Dr. Roy Suryo dan dr. Tifa dalam pertemuan membahas dugaan ijazah palsu Presiden Joko Widodo.

Pertemuan itu berlangsung tertutup. Rismon mengaku kecewa karena tidak ada dokumentasi terbuka dan dokumen akademik yang ditampilkan. “Saya semangat, Bang. Ternyata tak ada apa-apa,” ujarnya kepada Refly Harun dalam kanal YouTube Refly Harun Official.

Pertemuan dimulai pukul 09.20 WIB dan berakhir sekitar satu jam kemudian. Rismon menyebut suasana pertemuan seperti sidang disertasi, namun tanpa bukti yang memadai. Pihak UGM menyampaikan bahwa semua berbasis bukti, namun meja pertemuan kosong dari dokumen.

Rismon juga menyoroti kehadiran alumni yang mengaku teman kuliah Jokowi, namun hanya menyampaikan testimoni lisan tanpa data. “Klaim sepihak,” tegasnya. Saat ditanya soal data KKN Jokowi, jawaban UGM hanya sebatas, “Sedang kami cari.”

Ketegangan memuncak ketika sebuah dokumen ditampilkan dan disebut-sebut sebagai skripsi Jokowi. Namun yang tertulis adalah “tesis”, padahal program magister kehutanan baru ada di UGM sejak 1993. “Terlalu cantik untuk tahun 1985,” sindir Rismon soal format dokumen itu yang modern dan rapi.

Rismon juga menyoroti kejanggalan tanda tangan. Dokumen hanya ditandatangani dosen pembimbing, tanpa penguji maupun dekan. “Ini penipuan,” tegasnya. Ia meminta izin memotret dokumen, sempat dilarang, namun akhirnya berhasil. Bukti itu kini berada di tangannya.

Ia menyayangkan ketidakhadiran Rektor UGM, Ova Emilia, dalam pertemuan penting tersebut. “Mundur saja kalau tak jujur. UGM milik rakyat, bukan milik pejabat,” serunya. Kepada Presiden Prabowo Subianto, Rismon berpesan, “Pak, ketahui ini. UGM jadi lembaga penipu. Skripsi ditandatangani satu orang, jadi tesis. Ini lembaga apa?”

Rismon juga menantang balik pengacara Jokowi, Yakub Hasibuan, yang disebut mencoba mengintimidasi. “Di mana saya bohong? Intimidasi Anda kami tuntut balik!” ujarnya.

Refly Harun menegaskan bahwa Rismon menyampaikan argumen dengan pendekatan ilmiah. “Rismon tak cuma omon-omon. Dia scrutinize, pakai pendekatan saintifik,” katanya.

Pertarungan mengenai keaslian dokumen akademik Jokowi masih jauh dari selesai. “Saya ditipu dalam forum formal,” kata Rismon. Namun ia bersumpah tetap bersuara. “Kebenaran ilmiah yang saya pegang. Reputasi UGM dipertaruhkan,” tutupnya.

 

Komentar