Kamis, 22 Mei 2025 | 08:07
NEWS

Pastikan Stabilitas Pangan Jelang Lebaran, Prof. Rokhmin Dahuri Tinjau Gudang Bulog Cirebon

Pastikan Stabilitas Pangan Jelang Lebaran, Prof. Rokhmin Dahuri Tinjau Gudang Bulog Cirebon
Anggota Komisi IV DPR RI, Prof Dr Ir Rokhmin Dahuri MS melalukan kunjungan kerja di Gudang Bulog Cirebon (Dok Rakyat Cirebon)

ASKARA – Anggota Komisi IV DPR RI, Prof. Dr. Ir. Rokhmin Dahuri, M.S., melakukan kunjungan kerja di Cirebon pada Rabu (26/). Dalam agenda resesnya, beliau mengunjungi sejumlah lokasi strategis, salah satunya Gudang Bulog Cirebon. Kunjungan ini bertujuan untuk memastikan ketersediaan bahan pangan, stabilitas harga, dan akses yang terjangkau bagi masyarakat, khususnya menjelang Idul Fitri 1446 H.

Di sana, legislator PDI Perjuangan ini didampingi Pimpinan Cabang Bulog Cirebon, Ramaijon Purba, untuk mengecek langsung ketersediaan stok beras serta memastikan stabilitas harga pangan menjelang Idul Fitri 1446 H.  

"Sebagai mitra kerja Komisi IV, Bulog memiliki peran penting dalam menjaga ketahanan pangan. Saya ingin memastikan ketersediaan bahan pokok tetap aman, harga stabil, dan akses masyarakat tidak terganggu, terutama menjelang Lebaran," ujar Guru Besar IPB University ini.  

Ia memastikan bahwa harga bahan pokok, termasuk beras, tetap stabil sesuai dengan keputusan pemerintah. “Jelang Lebaran, saya harus pastikan bahwa harga tetap stabil. Sejauh ini, pasokan dan harga bahan pokok tergolong normal,”  jelasnya

Menurut Prof. Rokhmin Dahuri, hasil pengecekan menunjukkan pasokan dan harga beras di wilayah Cirebon masih terkendali. Ia mengapresiasi kinerja Bulog Cirebon dalam menjaga stabilitas pangan. Bulog tetap menjalankan fungsinya sesuai regulasi yang ditetapkan pemerintah.

“Harga pembelian Bulog dari petani sebesar Rp6.500 untuk gabah kering panen sudah dilakukan. Penjualan kepada pembeli pun taat azas, dijual dengan harga Rp11.000.

"Sejauh ini, semuanya on target. Bulog membeli gabah kering panen dari petani seharga Rp6.500 per kilogram, dan beras dijual ke masyarakat dengan harga Rp11.000 per kilogram. Ini sudah sesuai aturan dan menjaga stabilitas pasar," jelas  Menteri Kelautan dan Perikanan 2001-2004 tersebut.  

Lebih lanjut, Prof. Rokhmin Dahuri menegaskan bahwa stabilnya sektor pangan menjadi fondasi utama dalam mewujudkan swasembada pangan nasional. Namun, menurutnya, swasembada tidak hanya tentang ketersediaan stok yang melimpah, tetapi juga kesejahteraan petani yang berkelanjutan.  

"Swasembada pangan itu tidak hanya berarti produksi melimpah, tetapi juga harus membuat petani sejahtera dan berkelanjutan. Jangan sampai kita hanya bisa swasembada satu atau dua tahun, lalu kembali impor di tahun berikutnya,"* tegasnya.  

Sebagai langkah strategis, Prof. Rokhmin Dahuri mendorong pemerintah untuk terus meningkatkan efisiensi rantai pasok pangan, memperkuat peran Bulog, serta mengoptimalkan inovasi di sektor pertanian guna menjaga ketahanan pangan nasional.

Kunjungan ini menjadi bagian dari upaya Prof. Rokhmin Dahuri untuk memastikan bahwa sektor pangan lokal tetap stabil dan mendukung kesejahteraan petani. Dengan langkah-langkah konkret seperti menjaga harga dan pasokan, diharapkan Indonesia dapat mencapai swasembada pangan yang berkelanjutan dan mengurangi ketergantungan pada impor.

Prof. Rokhmin Dahuri menekankan pentingnya mencapai swasembada pangan yang berkelanjutan. “Swasembada pangan itu indikator utamanya tiga. Bukan hanya produksi melimpah, tetapi petani sebagai produsen juga harus sejahtera. Selain itu, harus berkelanjutan. Jangan hanya satu atau dua tahun, lalu tahun ketiga kita impor lagi,” tegasnya.

Komentar