ASKARA – Fenomena langka terjadi di Biara Benediktin Maria, Ratu di Gower, Missouri. Jenazah Suster Wilhelmina Lancaster, pendiri ordo tradisionalis Benediktin Maria, yang meninggal pada 29 Mei 2019, ditemukan tetap utuh setelah hampir empat tahun sejak pemakamannya.

Pada 28 April 2023, jenazahnya digali untuk dipindahkan ke gereja biara. Para suster biara dibuat terkejut karena tubuh Suster Wilhelmina masih terpelihara dengan baik, tanpa tanda-tanda pembusukan, meski tidak dibalsem ataupun diberi perawatan khusus.

Hasil pemeriksaan medis, seperti yang disampaikan oleh Uskup James Johnston dari Keuskupan Kansas City-St. Yosef, menunjukkan tidak ada tanda pembusukan pada tubuh almarhumah, meski kondisi lingkungan dan pemakaman seharusnya memungkinkan hal itu terjadi. “Kondisi tubuhnya sangat tidak lazim, terutama mengingat kurun waktu hampir empat tahun sejak kematiannya,” jelas laporan tersebut.

Selain pemeriksaan jenazah, tes tambahan juga dilakukan pada tanah di sekitar makam, namun tidak ditemukan unsur yang dapat menjelaskan fenomena tersebut.

Respons Netizen Lintas Agama

Unggahan akun 'teraskatolik.official' yang membagikan kisah ini menuai perhatian besar dari netizen Indonesia. Fenomena ini dipenuhi komentar positif lintas agama.

“Saya muslim, tapi kalau melihat yang seperti ini Masya Allah terkagum-kagum,” tulis akun shovia_shakila. Akun lain, chahcazu89, mengungkapkan, “Ini yang dibilang apa yang kita tabur di dunia akan dapat di akhirat. Masha Allah, saya muslim, tapi saya kagum, semoga almarhumah di tempat surga.”

Tak sedikit pula netizen Katolik yang turut memberikan doa dan penghormatan, seperti komentar Shanty Natalia, “Suster Wilhelmina, doakan kami,” serta Ndykeys yang menulis, “Amazing, selama hidup Suster memiliki perilaku yang baik.”

Unggahan ini telah memperoleh 41.278 tanda suka dan 865 komentar, menjadi bukti bahwa fenomena ini menyatukan netizen Indonesia dalam refleksi akan kebaikan universal dan kebesaran Tuhan.

Kisah jenazah Suster Wilhelmina yang tetap utuh bukan hanya menjadi tanda tanya ilmiah, tetapi juga menjadi inspirasi spiritual bagi banyak orang. Uskup Johnston menyebut fenomena ini sebagai “pengingat akan keajaiban iman dan pengabdian hidup seseorang kepada Tuhan.”