Kemacetan Lalu Lintas dan Dampak Ekonominya Jadi Fokus Diskusi Forum Pemred SMSI

ASKARA - Forum Pemimpin Redaksi Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) menggelar diskusi perdana bertajuk “Upaya Mengatasi Problematika Kemacetan Lalu Lintas, Dampak Kemacetan dari Sisi Ekonomi” pada Rabu (20/11) di Hall Dewan Pers, Jakarta. Acara ini menghadirkan sejumlah narasumber terkemuka untuk membahas salah satu persoalan krusial di Indonesia, yaitu kemacetan lalu lintas.
Diskusi ini menghadirkan Direktur Keamanan dan Keselamatan Korlantas Polri, Brigjen Pol Bakharuddin Muhammad Syah; Ketua Tim Kelompok Substansi Rekayasa Lalu Lintas Ditjen Perhubungan Darat, Ahmad Ardiansyah; Senior General Manager Jasamarga Metropolitan Regional, Widiyatmiko Nursejati; serta Ketua Presidium Indonesia Traffic Watch (ITW), Edison Siahaan.
Dalam pidato pembukaan, Ketua Forum Pemred SMSI, Dar Edi Yoga, menekankan bahwa peran media siber sangat penting sebagai pilar keempat demokrasi dalam membantu mencari solusi atas persoalan kemacetan yang berdampak signifikan pada perekonomian dan kehidupan masyarakat.
“Kemacetan adalah tantangan besar yang berdampak pada produktivitas, biaya logistik, dan daya saing investasi. Media siber harus menjadi penghubung antara masyarakat dan pemangku kebijakan untuk menciptakan solusi berkelanjutan,” ujar Dar Edi Yoga.
Solusi dan Strategi Penanganan
Brigjen Pol Bakharuddin Muhammad Syah menyoroti pentingnya Keamanan, Keselamatan, Ketertiban, dan Kelancaran Lalu Lintas (Kamseltibcarlantas), yang diatur dalam UU No. 22 Tahun 2009. Ia menekankan perlunya manajemen lalu lintas yang inovatif, termasuk penggunaan teknologi, pembentukan tim reaksi cepat, dan penguatan penegakan hukum untuk mengatasi penyebab kemacetan.
Sementara itu, Ahmad Ardiansyah menyoroti dampak urbanisasi terhadap kemacetan. Menurut data TomTom Traffic Congestion Index, Jakarta menempati peringkat pertama sebagai kota termacet di antara 18 kota besar dunia. Ia menyarankan penerapan push strategy untuk membatasi penggunaan kendaraan pribadi dan pull strategy dengan meningkatkan fasilitas transportasi umum.
Di sisi lain, Widiyatmiko Nursejati menjelaskan upaya Jasamarga dalam mengelola kepadatan di ruas tol. Dengan 36 konsesi jalan tol di seluruh Indonesia, Jasamarga terus mengoptimalkan kapasitas, menggunakan teknologi, dan mengintegrasikan jaringan jalan tol untuk mengurangi kemacetan.
Edison Siahaan dari ITW menekankan bahwa lalu lintas adalah “urat nadi kehidupan” yang menjadi tulang punggung perekonomian. Ia menyoroti perlunya kesadaran masyarakat terhadap tertib berlalu lintas serta evaluasi kebijakan seperti ganjil-genap dan rekayasa lalu lintas untuk meminimalisir pelanggaran.
Acara yang dipandu Pemred Akurat.co, Aldi Gultom, ini didukung oleh berbagai pihak, termasuk BRI Insurance, Jasamarga, Polri, Kementerian Perhubungan, PT Kalbe Farma, Entrasol, dan Condro Kirono. Diskusi ini menjadi momentum awal Forum Pemred SMSI untuk berperan aktif dalam menyuarakan solusi terhadap persoalan bangsa.
Dengan hasil diskusi ini, diharapkan sinergi antara pemerintah, swasta, akademisi, dan masyarakat dapat menghasilkan kebijakan lalu lintas yang lebih efektif dan berkelanjutan.
Komentar