Hendi Ajak Pendukung Puasa di Masa Tenang, Sindir Bawaslu Soal Pelanggaran Pemilu

ASKARA – Calon Wakil Gubernur Jawa Tengah, Hendrar Prihadi (Hendi), mengajak para pendukungnya untuk menjalani puasa pada masa tenang Pemilihan Gubernur Jawa Tengah. Ia mengusulkan pelaksanaan puasa pada tanggal 24, 25, dan 27 November 2024 sebagai bentuk ikhtiar spiritual. Ajakan ini muncul setelah Hendi menilai sejumlah pelanggaran oleh kubu lawan tidak ditindaklanjuti secara serius oleh Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu).
"Makna puasa ini, kalau Bawaslu sudah tidak bisa kita waduli, kita wadul sama Gusti Allah," ujar Hendi dalam salah satu pertemuan bersama pendukungnya, Sabtu (16/11).
Ia menyebut beberapa pelanggaran yang diduga dilakukan kubu lawan, seperti pengerahan kepala desa untuk mencoblos pasangan calon tertentu, hanya dianggap angin lalu oleh Bawaslu dan tidak berujung pada tindakan tegas.
Menurut Hendi, puasa ini bukan hanya soal menahan diri secara fisik, tetapi juga sebagai wujud introspeksi dan pendekatan spiritual kepada Tuhan. Ia berharap dengan cara ini, pendukungnya tetap menjaga kedamaian dan ketenangan meski menghadapi berbagai ketidakadilan selama masa kampanye.
"Kita fokus menjaga integritas dan serahkan keadilan pada Yang Maha Kuasa," tambahnya.
Ajakan ini mendapat respons beragam dari masyarakat. Sebagian memandang langkah ini sebagai bentuk solidaritas dan keprihatinan atas situasi pemilu. Sejumlah pihak juga mengingatkan pentingnya menjaga etika politik agar tidak menimbulkan kegaduhan di masa tenang.
Di sisi lain, Bawaslu Jawa Tengah menegaskan pihaknya tetap berkomitmen menegakkan aturan pemilu secara adil dan transparan. Ketua Bawaslu Jawa Tengah, dalam keterangannya, menyatakan semua laporan pelanggaran yang masuk akan diproses sesuai prosedur.
“Kami minta semua pihak memercayakan hal ini kepada kami dan tidak membuat narasi yang dapat memengaruhi persepsi publik,” jelasnya.
Pemilihan Gubernur Jawa Tengah 2024 sendiri telah memasuki masa-masa krusial, dengan masa tenang yang dijadwalkan mulai 24 hingga 27 November. Suhu politik yang memanas menjadi tantangan tersendiri bagi semua pihak dalam memastikan proses pemilu berjalan damai dan demokratis.
Komentar