Bagaimana Paman Birin Bisa Lolos dari Kejaran KPK?
ASKARA — Gubernur Kalimantan Selatan (Kalsel), Sahbirin Noor, yang akrab disapa Paman Birin, diduga melarikan diri usai operasi tangkap tangan (OTT) yang dilakukan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada 6 Oktober.
Paman Birin sebelumnya telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan suap terkait pengadaan barang dan jasa di Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Kalsel. KPK menyebut bahwa operasi ini adalah bagian dari penyelidikan yang sudah berlangsung lama mengenai indikasi penyalahgunaan wewenang di lingkungan pemerintah daerah.
Sejumlah pihak menduga Paman Birin berhasil menghindari penangkapan dengan melarikan diri sesaat sebelum penyidik tiba di lokasi operasi. Hingga kini, KPK masih melakukan upaya untuk melacak keberadaan Paman Birin dan bekerja sama dengan pihak-pihak terkait untuk memastikan penegakan hukum berjalan dengan baik.
Kasus ini menjadi sorotan publik karena menyangkut kepemimpinan tertinggi di Kalsel. KPK juga telah menahan beberapa pejabat lain yang terlibat dalam kasus ini sebagai bagian dari upaya mengungkap keseluruhan jaringan yang diduga terkait suap dan korupsi dalam proyek pengadaan di Kalsel.
KPK mengimbau Sahbirin Noor untuk segera menyerahkan diri dan bekerja sama dengan penyidik demi penyelesaian kasus ini.
KPK belum merilis informasi resmi mengenai dugaan lokasi persembunyian Paman Birin, sehingga keberadaannya masih misterius. Beberapa spekulasi muncul, antara lain bahwa ia mungkin berada di wilayah terpencil atau bahkan di luar negeri. Adanya kemungkinan pelarian ini menjadi perhatian karena menimbulkan pertanyaan tentang bagaimana ia bisa lolos dari upaya penangkapan dalam OTT tersebut.
Ada beberapa faktor yang diduga membuat Paman Birin berhasil menghindar dari penangkapan. Pertama, informasi mengenai rencana OTT mungkin telah bocor sebelumnya, yang memberi kesempatan bagi Paman Birin untuk melarikan diri. Kedua, sebagai pejabat publik dengan jaringan yang kuat di daerah, ia mungkin mendapat bantuan dari pihak tertentu untuk menghilang sementara. Ketiga, adanya akses yang luas ke sumber daya dan infrastruktur di Kalimantan Selatan bisa memudahkan mobilitasnya dalam upaya pelarian.
Komentar