Sabtu, 07 Desember 2024 | 13:35
NEWS

Anne Yulia Sayangkan Pernyataan Camat Terkait Video Viral di Villa Pisang Mas

Anne Yulia Sayangkan Pernyataan Camat Terkait Video Viral di Villa Pisang Mas
Anne Yulia (Dok Eky)

ASKARA – Ibu yang viral di media sosial, Anne Yulia (56), menyayangkan pernyataan Camat Kuta Utara yang dinilai memojokkan dirinya terkait video viral di depan Villa Pisang Mas, Jalan Pemelisan Agung Nomor 9, Banjar Gundul, Desa Tibubeneng, Kecamatan Kuta Utara, Badung.

Video berdurasi 4 menit 36 detik yang diposting di akun TikTok @shnnyel (theonlycici) pada 23 Oktober 2024 itu memperlihatkan Anne mengeluhkan bahwa keluarganya tidak bisa keluar masuk dari villa tersebut selama sekitar lima hari.

“Ini ya saya beli, ada keluarga saya disekap selama 5 hari ditempat ini, ini semua saya nggak boleh masuk,” ungkap Anne dalam video yang ditungkil Sabtu (2/11).

Mendengar kabar ini, Camat Kuta Utara I Putu Eka Pramana, bersama Perbekal (Kepala Desa) Canggu I Wayan Suarya dan Kepala Lingkungan I Wayan Suryanto, mendatangi villa tersebut pada 24 Oktober 2024. Menurut Camat Eka Pramana, setelah melakukan pemeriksaan, mereka menemukan pintu villa dalam keadaan terbuka.

“Ibu Anna ngaku penyekapan, ketika kami datangi, pintunya terbuka,” ujarnya. Camat juga menegaskan bahwa saat itu tidak ditemukan tanda-tanda penutupan akses seperti yang diklaim Anne.

Namun, menurut Anne, pernyataan tersebut tidak sesuai dengan pengalaman yang dialaminya. Melalui siaran pers pada 1 November 2024, Anne menjelaskan kronologi peristiwa yang menyebabkan dia mengunggah video tersebut.

Kronologi Kejadian Menurut Anne Yulia

Anne mengisahkan bahwa masalah bermula pada 26 September 2024, ketika dia dilarang keluar villa untuk membeli gas dan pergi ke ATM. “Akhirnya, saya terpaksa berpindah-pindah hotel sambil mencari cara untuk bisa kembali masuk ke villa karena cucu-cucu saya sudah beberapa hari tidak sekolah,” ujar Anne.

Pada 11 Oktober 2024, Anne membuat video pertama yang kemudian menjadi viral. Namun, video tersebut dihapus setelah ia mendapat tekanan dengan janji bahwa akses ke villa akan dibuka. Sayangnya, menurut Anne, penutupan akses kembali terjadi pada 22 Oktober 2024 ketika salah satu pegawainya hendak menjemput cucunya namun dihalangi.

“Di situlah saya membuat video lagi dan memviralkannya. Setelah video itu viral, mereka membukakan pintu, namun saya mendapat ancaman bahwa mereka akan bertindak lebih ‘gila’ jika saya terus menyebarkan video tersebut,” ungkap Anne.

Pada 24 Oktober 2024, barulah pihak camat, kepala desa, dan banjar setempat mengunjungi Anne untuk meminta keterangan terkait video yang beredar.

“Namun, sangat disayangkan, Pak Camat hanya memberikan keterangan setengah-setengah tanpa melihat kejadian sebelumnya,” kata Anne, seraya menambahkan bahwa cucunya sampai harus absen sekolah di SMP Gusti Ngurah Rai Kerobokan selama beberapa hari akibat kejadian tersebut.

Anne menegaskan bahwa ia memiliki bukti kuat terkait penutupan akses dan intimidasi yang dialami keluarganya di villa tersebut.

"Saya dan keluarga mempunyai banyak bukti terkait penutupan akses dan intimidasi yang kami rasakan di villa,” pungkasnya.

 

 

Komentar