Harga Bawang Merah Melonjak di Pasar Tradisional
ASKARA – Harga bawang merah di pasar tradisional terus mengalami kenaikan signifikan dalam beberapa minggu terakhir. Kenaikan ini disebabkan oleh cuaca buruk yang memengaruhi hasil panen di sejumlah sentra produksi utama, seperti Brebes dan Probolinggo. Akibatnya, pasokan bawang merah ke pasar menurun drastis, sehingga harga melonjak hingga 30 persen dibandingkan bulan sebelumnya.
Para pedagang di pasar tradisional mengeluhkan kondisi ini karena penjualan mereka ikut terdampak. “Pembeli sekarang lebih memilih membeli dalam jumlah kecil karena harganya mahal,” ujar Saminah, seorang pedagang dan petani bawang di Desa Tlompakan, Kabupaten Semarang.
Kenaikan harga ini juga turut mempengaruhi harga bahan makanan lain yang menggunakan bawang merah sebagai bumbu utama.
Di sisi lain, pemerintah telah mengupayakan solusi dengan meningkatkan impor bawang merah dari negara tetangga untuk menstabilkan harga di pasar. Selain itu, Kementerian Pertanian juga tengah berkoordinasi dengan petani lokal untuk mempercepat proses penanaman dan distribusi bawang merah agar pasokan dapat kembali normal dalam waktu dekat.
Masyarakat berharap agar harga bawang merah segera stabil, mengingat bahan ini merupakan salah satu kebutuhan pokok yang penting dalam masakan sehari-hari.
Komentar