Di Kancah Internasional, Gentra Lestari Budaya Perkenalkan Budaya Nusantara

ASKARA - Komunitas Yayasan Gentra Lestari Budaya yang berada dibawah naungan Kantor Staf Presiden sudah berdiri selama 7 tahun memberikan ruang dan kesempatan untuk anak-anak Indonesia sehingga bisa lebih berkembang dalam bakat nya di bidang seni budaya.
Hal ini berangkat dari rasa kepedulian terhadap seniman/ generasi muda Indonesia yang memiliki potensi namun mereka tidak memiliki wadah untuk bagaimana dapat mengembangkan kreativitas di tingkat Nasional maupun kancah Internasional.
"Kami selama ini sudah sering melakukan berbagai kegiatan baik Nasional maupun mengikuti ajang Internasional untuk memotivasi dan memicu semangat generasi muda, mentrigger agar mereka selalu memiliki jiwa dan semangat nasionalisme yang tinggi, memupuk persaudaraan dalam wadah kami yang memiliki anggota puluhan ribu dari berbagai provinsi di Indonesia," ujar Ketum GLB, Ratu Ratna Dewi Kartika, dalam keterangannya, Kamis (15/8).
Sebagai salah satu upaya di tahun ini, Bunda Ratu, sapaan akrabnya mengatakan, GLB mengikuti Kegiatan di kancah Internasional,nya yaitu 2024 Chengdu International sister Cities youth music festival yang diselenggarakan dari tanggal 24 Juli sampai 2 Agustus, yang diikuti oleh kurang lebih 30 negara diantara nya Brasil, Equador, Jepang, Malaysia, Rusia, Argentina, Kanada, Australia,Thailand, India, Amerika, Korea, dsb.
"Tidak lupa juga tim Indonesia yang diwakili oleh komunitas kami, Gentra Lestari Budaya yang diberi mandat/tugas oleh Kantor Staf Presiden dan didukung juga oleh Kemendikbudristek RI. Indonesia memiliki kekayaan seni yang sangat beragam dan khas dari
berbagai daerah," tutur putri dari seorang tokoh seni dan budaya Jawa Barat Tubagus Tatang Kartiwa, kelahiran Bandung,14 Januari 1975.
Lanjut penerima penghargaan Best Inspiring And Creativity Women Inspiring Awards sebagai Best Profesional and Enterpreneur Women 2020 dari Pusat Prestasi Indonesia , setiap daerah memiliki ciri khas tarinya sendiri, mulai dari gerak, musik, irama, dan pola tarian. Pada kesempatan kali ini GLB membawa seniman dari Jawa barat dan Sumatera Barat, dimana mereka membawakan tarian kreasi yang merupakan hasil pengembangan atau modifikasi dari tarian tradisional. Biasanya digunakan sebagai tari pertunjukan atau seni panggung.
Menurut penerima Asean Woman Award 2024 Bali tersebut, tarian ini adalah bentuk gerak, irama, ekspresi, dan rias busananya yang lebih bebas dan dinamis. Penari menari secara tunggal, Seni tari nusantara adalah salah satu warisan budaya yang harus kita lestarikan dan kembangkan.
Maka atas dasar tersebut dirasakan perlu untuk membuat kegiatan yang bersifat berkelanjutan (suistanable) melalui kegiatan yang akan membawa manfaat dan nilai positif bagi generasi muda di masa depan nya.
Para pejuang seni tari yang terus semangat menumbuh kembangkan tari kreasi yang berbasis kearifan lokal atau seni tari masing-masing daerah yang mewakilinya untuk berkompetisi di tingkat Internasional, sebagai suatu upaya yang mulia sebagai benteng atau portal pertahanan dari penetrasi seni budaya yang yang begitu gencar datang dari berbagai negara asing yang sangat kuat mempengaruhi sosial budaya bangsa kita, selanjutnya tentu kita harapkan agar generasi penerus bangsa Indonesia baik Generasi Milenial maupun Gen Z mampu mengimbangi kondisi tersebut dengan tidak melupakan kearifan budaya lokal.
Kegiatan tersebut merupakan ajang untuk memberikan Apresiasi terhadap para pelaku seni khususnya generasi muda, mengembangkan ilmu nya dan memiliki wawasan yang luas.
Bunda Ratu yang juga membuat album Single Lagu Sunda berjudul Leungiteun ciptaan Dwiki Darmawan & Prabudi Dharma, menegaskan, generasi muda adalah aset bangsa yang harus kita pelihara, kita rangkul, kita bimbing dan kita arahkan secara positif agar apa yang terdahulu cita-cita kan dapat dilanjutkan perjuangannya oleh generasi muda.
Pengiriman Delegasi Kebudayaan
Pada kesempatan ini, Bunda Ratu memaparkan, melalui festival ini, budaya dan tradisi Budaya kita dapat selalu ditanamkan kepada generasi muda dan diperkenalkan kepada Audience yang hadir. Menurutnya, hal ini penting untuk memastikan bahwa warisan budaya tetap hidup dan dihargai oleh generasi mendatang, juga menjaga dan menguatkan identitas budaya dimata dunia.
"Melalui festival ini, anak-anak dapat merayakan dan menghormati nilai-nilai budaya,dan terlibat dalam kegiatan kreatif dan positif. Seni pertunjukan disajikan dalam bentuk pentas seni dengan tujuan memberikan hiburan. Dan juga merupakan perkenalan budaya Nusantara, wahana untuk menyampaikan nilai-nilai budaya, norma-norma estetik-artistik sesuai perkembangan zaman," terang Pelopor Perempuan Bersih Narkoba BNN Jaksel itu.
Pengiriman Delegasi Kebudayaan
Dalam kegiatan 2024 Chengdu International sister cities youth music festival, jelas Bunda Ratu, tim delegasi Indonesia membawa penari dan musisi,dari Jawa barat dan Sumatera Barat, diantara nya Elvita Putri Anggoman penari dari Jawa Barat, Dzikra Aurelia dan Latisya penari dari Sumatera Barat,dan penampilan musik keroncong Bengawan Solo yang dibawakan oleh Ratu Ratna Dewi Kartika dan Prabudi Dharma (bassist Krakatau band) juga TB. Aep Karyasa sebagai musisi pemain suling tradisional.
Setiap delegasi diberikan waktu 15 menit untuk sekali penampilan,dan selama 10 hari di China. Kami diberikan kesempatan untuk penampilan sebanyak 4 kali di tempat yang berbeda-beda dengan panggung yang sangat megah dan mewah di setiap tempatnya,dan penampilan dari delegasi Indonesia senantiasa mendapat apresiasi yang tinggi dan pujian baik dari audience maupun delegasi dari berbagai negara,
Lebih lanjut Bunda Ratu yang pernah membawa misi kebudayaan ke Eropa (Reception Diplomatic) 2022 menjelaskan, generasi muda dapat menambah wawasan serta teman sebaya dari berbagai negara, bertukar kebudayaan, bahkan bertukar souvenir dari negara nya masing-masing. Manfaat lainnya membuat nama negara Indonesia semakin dikenal dengan kekentalan budaya nya, seniman-seniman nya yang memiliki potensi, keramahan nya,serta dapat memperluas jaringan untuk membuka peluang bisa diundang di berbagai negara.
Kegiatan Yang Dilakukan
Selama 10 hari berada di China, tepatnya di Chengdu dan Pengzhou. "Selain pertunjukan seni kami juga melakukan city tour ke berbagai tempat diantara nya museum, tempat wisata kuliner di tempat yang sangat mewah dengan pelayanan yang sangat baik dari panitia dan pemerintahan nya, memperkenalkan kerajaan tua di Pengzhou dinasti Sung, Pembuatan keramik, Panda Zoo, tempat project irigasi, desa wisata, memperkenalkan teh khas daerah nya dll," terangnya.
Sehingga, kata Bunda Ratu, membuka wawasan dan menambah pengetahuan untuk seluruh delegasi..
"Dari Indonesia Kantor Staf Presiden dan Kemendikbudristek RI menunjuk tim Yayasan Gentra Lestari Budaya Indonesia,dan memberikan kepercayaan kepada kami untuk menunjuk seniman yang diikut sertakan dalam festival tersebut," tutupnya.
Komentar