Minggu, 25 Mei 2025 | 03:08
COMMUNITY

Lima Nahdiyin Bertemu Presiden Israel, Beginilah Sikap PBNU

Lima Nahdiyin Bertemu Presiden Israel, Beginilah Sikap PBNU
Lambang NU (Dok NU)

ASKARA – Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Savic Ali, mengonfirmasi bahwa PBNU akan memanggil lima anggota Nahdlatul Ulama (nahdiyin) yang bertemu dengan Presiden Israel, Isaac Herzog, hari ini. Pertemuan tersebut menjadi viral di media sosial.

"Iya, mereka akan dipanggil besok (Selasa, 16 Juli 2024)," ujar Savic Ali, Senin (15/7).

Savic Ali menegaskan, pemanggilan ini hanya berlaku untuk mereka yang tercatat sebagai pengurus atau kader NU. "PBNU akan memanggil mereka yang tercatat sebagai pengurus atau kader NU karena tidak semua yang ke sana itu kader NU," jelasnya.

Sekretaris Jenderal PBNU, Saifullah Yusuf, yang akrab disapa Gus Ipul, menyatakan, lima nahdiyin tersebut akan dimintai keterangan mengenai maksud, tujuan, latar belakang, dan siapa yang memberangkatkan mereka ke Israel. "Penjelasan lebih dalam tentang maksud tujuannya, latar belakang, dan siapa yang memberangkatkan serta hal-hal prinsip lainnya," kata Gus Ipul.

Selain itu, PBNU juga akan memanggil pimpinan badan otonom (banom) dan lembaga tempat kelima orang tersebut mengabdi. "Ketua Umum juga akan memanggil pimpinan banom dan lembaga yang menjadi pengabdian yang bersangkutan," tambah Gus Ipul.

Jika ditemukan adanya unsur pelanggaran organisasi, tidak menutup kemungkinan kelima orang tersebut akan diberhentikan dari statusnya sebagai pengurus lembaga atau banom. PBNU sangat menyayangkan kunjungan lima orang tersebut yang mengatasnamakan pemuda NU ke Israel dan bertemu dengan Isaac Herzog.

Gus Ipul menegaskan bahwa kelima orang tersebut tidak mendapat mandat dari PBNU dan juga tidak pernah meminta izin. Ia menyebut kepergian mereka ke Israel sebagai tindakan yang sangat tidak bijaksana di tengah situasi yang memanas antara Israel dan Palestina. "Kelima orang tersebut tidak mendapat mandat PBNU, dan juga tidak pernah meminta izin ke PBNU," katanya. Menurut Gus Ipul, tindakan tersebut bertentangan dengan sikap NU yang selama ini berada di barisan depan dalam mengutuk serangan Israel terhadap Palestina.

 

 

Komentar