Kamis, 16 Mei 2024 | 19:44
OPINI

Pemilu 2024: Indonesia Butuh Pemimpin Jujur dan Adil

Pemilu 2024: Indonesia Butuh Pemimpin Jujur dan Adil
KRH Aryo Gus Ripno Waluyo

Oleh: KRH Aryo Gus Ripno Waluyo, SE, SP.d, S.H, C.NSP, C.CL, C.MP, C.MTh *)

ASKARA - Pemimpin adalah agen perubahan, yaitu seseorang yang bertindak mempengaruhi orang lain lebih dari tindakan orang lain mempengaruhi dirinya. Kepemimpinan terjadi ketika satu anggota kelompok mengubah motivasi atau kompetensi orang lain dalam kelompoknya.

Kepribadian dan kepemimpinan bukanlah aspek yang terpisah dalam kehidupan seseorang. Seorang pemimpin yang taat asas adalah mereka yang mampu menciptakan kekuatan dalam kehidupan kepribadiannya sekaligus mampu menciptakan kekuatan dalam kepemimpinannya.

Pemimpin adalah orang yang memiliki kharisma, keahlian, dan memiliki pengaruh di lingkungan tempatnya berada, sementara pimpinan adalah orang yang ditunjuk secara formal untuk menjadi atasan, atau orang yang pangkatnya lebih tinggi daripada kita.

Kepemimpinan adalah di mana seseorang secara sengaja memengaruhi pemikiran, perasaan, dan tindakan mereka sendiri untuk mencapai tujuan akhir yang diharapkan. bahwa pemimpin adalah orang yang memimpin kelompok dua orang atau lebih, baik organisasi maupun keluarga. pengertian kepemimpinan adalah perihal pemimpin atau cara memimpin.

Pemimpin yang efektif memiliki kemampuan untuk berkomunikasi dengan baik, bagaimana memotivasi teamwork, menangani dan mendelegasikan tanggung jawab, mendengarkan umpan balik (feedback), dan memiliki fleksibilitas untuk memecahkan masalah di tempat kerja yang selalu berubah.

Pemimpin adalah seorang yang berdiri/berjalan di depan yang bertindak sebagai pemberi arahan (memimpin) bagi pengikutnya/bawahannya. Pimpinan adalah sederetan pemimpin dalam suatu perusahaan / lembaga.

Selain cerdas dan berinisatif, seorang pemimpin yang ideal tentunya perlu memiliki sifat bertanggung jawab. Pengambilan keputusan terhadap cara kerja dan pelaksanaan misi suatu kelompok tentunya diputuskan dengan tidak tergesa-gesa.

Tugas pemimpin itu sebenarnya sederhana saja, yaitu menghidupkan, menggerakkan, dan mengarahkan terhadap orang-orang yang sedang dipimpinnya. Para pemimpin, apalagi di zaman demokrasi seperti sekarang ini, sebenarnya mereka telah memiliki legitimasi yang kuat.

Tugas dari seorang pemimpin yaitu merencanakan, menggerakkan dan mengawasi setiap aktivitas dalam organisasi. Salah satu tugas utama dari seorang pemimpin adalah harus bisa memotivasi dan meningkatkan kinerja pegawai sehingga pada akhirnya dapat mencapai tujuan dan sasaran dari organisasi yang di pimpinnya.

Ada empat jenis kepemimpinan yang paling sering diterapkan, yaitu kepemimpinan yang demokratis, kepemimpinan yang otokratis, kepemimpinan yang bersifat afiliatif, dan kepemimpinan yang visioner.

Seorang pemimpin harus bisa mengambil keputusan yang adil untuk semua orang dan juga mampu mengarahkan orang-orang untuk mencapai tujuan yang sudah disepakati. Kepemimpinan itu adalah tentang bagaimana mempengaruhi orang lain, bawahan atau pengikut agar mau mencapai tujuan yang diinginkan sang pemimpin.

Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi gaya kepemimpinan, Perilaku kepemimpinan tersebut, yaitu perilaku instruktif, konsultatif, partisipatif, dan delegatif. adalah kepribadian, harapan dan perilaku atasan, karakteristik, harapan dan perilaku bawahan, kebutuhan tugas, iklim dan kebijakan, harapan dan perilaku rekan.

Pemimpin harus memiliki banyak keterampilan, termasuk Pola Pikir Strategis, Pengambilan Keputusan, Pemecahan Masalah, Perencanaan, Manajemen, Membangun Kepercayaan, Menginspirasi dan Memotivasi, Delegasi Efektif, Pengajaran dan Mentoring.

Kemampuan atau kekuatan skill leadership membantu kita sebagai seorang pemimpin berhubungan baik dengan orang lain, membuat keputusan yang produktif, dan memberikan bimbingan yang efektif. Kekuatan profesional kita dapat mencakup keterampilan atau kualitas yang telah kita tunjukkan, karakteristik atau kemampuan sosial.

Seorang pemimpin tanpa memiliki sikap disiplin diri, secara tidak langsung akan melalaikan tugas dan pekerjaan yang seharusnya mereka kerjakan. Jika ini terjadi tentu saja akan berdampak buruk pada organisasi yang dipimpinnya.

Seorang pemimpin hendaknya memiliki pandangan yang luas, sabar, artinya seorang pemimpin itu mampu menampung segala macam persoalan dan mampu mencari penyelesaian.

Seorang pemimpin harus mampu mengendalikan diri dan emosi dengan baik agar tujuan organisasi dapat tercapai. Dengan memiliki skill ini, pemimpin dapat menempatkan diri dalam situasi-situasi tertentu.

Pemimpin yang buruk adalah para pemimpin atau leader yang tidak berhasil dalam menerapkan nilai-nilai positif di dalam kepemimpinannya dan cenderung memprioritaskan kepentingan pribadinya daripada kepentingan bersama.

Pemimpin yang tegas adalah seorang leader dengan sifat-sifat kepemimpinan yang kuat dan mampu mengambil keputusan dengan cepat, tepat serta jelas dalam segala situasi. Sikap tegas jugalah yang membuatnya mampu memimpin tim dengan baik. Rakyat indonesia butuh dan menanti pemimpin tegas berani serta menjaga dan melindungi rakyat dan negara nya.

*) Budayawan, Penulis, Advokat, Spiritualis, Ketua DPD Jatim PERADI Perjuangan

Komentar