Senin, 29 April 2024 | 16:02
NEWS

Tani Curhat Gus Imin Menjawab: Food Estate Puluhan Triliun Gagal Total

Tani Curhat Gus Imin Menjawab: Food Estate Puluhan Triliun Gagal Total
Calon wakil presiden nomor urut 1, Muhaimin Iskandar (Gus Imim) berdialog dengan petani

ASKARA - Calon wakil presiden nomor urut 1, Muhaimin Iskandar (Gus Imim) berdialog dengan petani dalam acara Nitip Gus bertajuk ”Petani Curhat Gus Imin Menjawab” di Wonosobo, Jawa Tengah, Sabtu (27/1),

Acara sederhana tersebut menjadi wadah masyarakat khususnya petani menyampaikan aspirasinya langsung kepada Cak Imin.

Dalam kesempatan tersebut, Gus Imin bertemu Ketua Kelompik Tani Adhiguna Farm Kecamatan Kejajar, Adhi Nurcholis, sebuah organisasi yang fokus membantu petani untuk pengadaan benih kentang.

“Saya menjaring problem apa yang selama ini dialami mas Adhi dan para petani Dieng,” ujar Gus Imin.

Adhi Nurkholis mengatakan, cukup banyak petani yang menyampaikan keluh kesah ataupun usulan berkaitan dengan pertanian kepada Cak Imin.

Mas Adhi bilang yang diinginkan petani sebetulnya sederhana, yaitu semua kebutuhan pertanian tercukupi. Pupuk cukup, harga jual cukup, dan keuntungan pun cukup.

“Kesejahteraan petani bisa dikongkrak asalkan ada keseriusan pemerintah dalam memberikan sarana-prasarana untuk berproduksi. Karena itu, keputusan politik sangat penting,” kata Mas Adhi.

Selain itu berkaitan dengan pupuk, petani menginginkan harga pupuk dapat dijangkau petani dan ketersediaannya mencukupi.

"Jadi yang kita sampaikan juga terkait pupuk. Kebutuhan pupuk banyak jadi perlu ditambah namun tentunya dengan harga yang murah agar terjangkau oleh petani," ungkapnya.

Saat ini, Gus Imin mengatakan, problem petani sudah sangat berat. Kebutuhan pangan menjadi hal yang penting dan tidak bisa ditunda. Menurutnya, pangan nasional ini menjadi pasar besar yang semestinya bisa mendongkrak kesejahteraan petani.

"Syaratnya keseriusan pemerintah untuk memberikan sarana prasarana untuk memproduksi. Tidak ada jalan lain. Ngga perlu saya ngomong, food estate puluhan triliun gagal total harus dihentikan. Puluhan triliunnya bisa digunakan untuk pabrik pupuk. Tidak ada alasan pasti bisa," jelasnya.

Gus Imin menanggapi, bahwa dirinya sudah berulang kali berbicara bahwa lumbung pangan (food estate) yang mengalami kegagalan hingga puluhan triliun rupiah harus dihentikan. “Uang puluhan triliun rupiah seharusnya digunakan untuk membuat pabrik pupuk,” kata Muhaimin.

Selama ini. lanjutnya, kenyataan yang petani terima itu justru sebaliknya, pupuk gak tercukupi, meski ada harganya mahal. “Harga jual kentang juga gak jelas, apalagi soal keuntungan, minus terus,” tandasnya.

Dia menegaskan bahwa persoalan pertanian dapat diatasi dengan keputusan politik. Kesejahteraan petani bisa didongkrak asalkan ada keseriusan pemerintah dalam mengatasinya.

Menurutnya, potensi ekonomi petani di Indonesia sangat besar karena kebutuhan pangan yang tidak bisa ditunda lagi. ”Pangan nasional ini adalah pasar besar sekali yang mestinya bisa mendongkrak kesejahteraan petani,” kata Gus Imin.

Komentar