Selasa, 14 Mei 2024 | 23:19
COMMUNITY

Menarik Disimak, Buku Kontribusi Pemikiran LM FEB UI Meliputi Lima Topik

Menarik Disimak, Buku Kontribusi Pemikiran LM FEB UI Meliputi Lima Topik
Peluncuran Buku Kontribusi Pemikiran LM FEB UI (Dok LM FEB UI)
ASKARA - Dalam rangka HUT ke-73 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (FEB UI), Lembaga Management FEB UI melakukan peluncuran buku kumpulan tulisan dengan judul “Kontribusi Pemikiran LM FEB UI: Melihat Indonesia dari Sudut Pandang Ekonomi dan Bisnis” meliputi lima topik, yaitu: Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Sustainability, Sumber Daya Manusia, Tenaga Kerja, dan Investasi, Penguatan Informasi Teknologi, dan Pengembangan Artificial Intelligence yang berlangsung di Depok, Senin (4/12).
 
Karya yang diluncurkan ini menghimpun kontribusi  pemikiran dari sejumlah peneliti dari berbagai bidang keilmuan. Setiap tulisan yang disajikan merupakan refleksi dari gagasan pemikiran dan penelitian yang cermat. Topik yang dibahas menjelajahi beragam kompleksitas peluang dan tantangan yang dihadapi Indonesia. 
 
Buku ini diawali dengan tulisan mengenai restrukturisasi BUMN di Indonesia oleh Willem A. Makaliwe. Menyajikan analisis mendalam mengenai mengapa format merger dan akuisisi dianggap sebagai pendekatan yang lebih tepat. Diskusi ini mencakup aspek-aspek strategis seperti efisiensi operasional, daya saing global, dan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi nasional. Dengan membuka jendela pada perubahan struktural ini, diharapkan dapat membantu untuk memahami kerangka kerja yang dapat meningkatkan kinerja BUMN dalam mendukung kemajuan perekonomian  Indonesia.
 
Selanjutnya, pemikiran mengenai pergeseran dari TCFD ke TNFD oleh R. Nugroho Purwantoro menyoroti evolusi dalam konsep akuntabilitas organisasi. Artikulasi konsep TNFD membuka ruang diskusi tentang bagaimana perusahaan dapat lebih tanggap terhadap dampak finansial yang mungkin timbul dari keputusan dan tindakan mereka, menghadirkan arah baru dalam praktik bisnis berkelanjutan dan etika korporasi.
 
Penulis Ignatius Heruwasto membahas tantangan yang dihadapi Indonesia dalam mencapai target net zero emisi, dengan menyoroti beberapa aspek kunci yang perlu diatasi. Penulis mengeksplorasi upaya pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat dalam mengurangi jejak karbon. Tulisan ini juga membahas solusi inovatif dan kebijakan yang dapat mendukung transformasi menuju net-zero, sambil menyoroti peran penting kolaborasi lintas sektor. Dengan mengidentifikasi kendala dan memberikan wawasan tentang upaya bersama, artikel ini memberikan gambaran komprehensif tentang tantangan dan jalan yang harus ditempuh oleh Indonesia dalam mencapai tujuan net-zero emisi.
 
Tema employee engagement dan turnover intention dapat menggali dinamika SDM Indonesia di era modern. Tulisan oleh Mone S. Andrias dan Putri M. Desiana ini tidak hanya mencatat kondisi terkini, tetapi juga memberikan tilikan strategis untuk menciptakan lingkungan kerja yang memotivasi dan berkelanjutan, sejalan dengan visi keberlanjutan dan kesejahteraan masyarakat Indonesia.
 
Kemudian, fokus tertuju pada implementasi Low Carbon Development Initiative (LCDI) oleh Dian Parluhutan. Sebuah langkah proaktif menuju ekonomi yang ramah lingkungan. Tulisan ini menguraikan perlunya regulasi yang responsif dan progresif sebagai fondasi bagi transformasi ini. Dengan menghadirkan panduan konkrit, dapat membantu penciptaan bayangan masa depan yang berkelanjutan.
 
Kolaborasi antara Sumiyarto, Bayuadi Wibowo, dan Prasetyo mengulas tantangan yang dihadapi oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dalam menghadapi disrupsi pasar dan teknologi. Menyoroti kompleksitas lingkungan bisnis yang terus berubah, para penulis menekankan perlunya adaptasi BUMN terhadap perubahan tren pasar dan perkembangan teknologi.
 
Tulisan ini membahas strategi yang dapat diadopsi BUMN untuk tetap relevan dan bersaing di era disrupsi, termasuk inovasi, transformasi digital, dan kolaborasi dengan sektor swasta. Dengan menggambarkan tantangan ini, artikel memberikan wawasan tentang langkah-langkah yang perlu diambil oleh BUMN untuk memperkuat daya saingnya di tengah dinamika pasar dan teknologi yang cepat berubah.
 
Tulisan mengenai kepemimpinan digital dibahas oleh Fandis Ekyawan dan Annisa Pratiwi mengenai evolusi paradigma dalam mengelola organisasi di era digital. Diskusi ini tidak hanya merinci kemajuan teknologi, tetapi juga mengeksplorasi dampaknya terhadap budaya organisasi dan strategi bisnis.
 
Sementara itu, sembilan langkah integrasi AI dalam transformasi bisnis melibatkan studi kasus aplikasi AI dalam layanan profesional. Tulisan yang dibuat oleh Adam F. Amru ini membuka pintu menuju potensi besar teknologi ini dalam memajukan efisiensi dan inovasi di berbagai sektor industri, menjadi terobosan yang mendasar untuk mencapai keunggulan kompetitif.
 
Kemudian, dimensi kemanusiaan ditemukan dalam pemikiran tentang tenaga kerja migran yang cerdas. Tulisan ini dibahas oleh Thamrin P.H. Simanjuntak dan merinci aspirasi untuk mengoptimalkan potensi sumber daya manusia dan mengatasi berbagai tantangan yang dihadapi oleh kelompok ini, menciptakan pandangan yang inklusif dan berkeadilan. 
 
Dalam konteks sektor perbankan, Yendra Emirsyah Kivatra membahas topik mengenai optimalisasi pendapatan non-bunga yang dapat menjadi cara menuju kemakmuran finansial rakyat Indonesia. Strategi diversifikasi pendapatan yang dapat dilakukan sektor perbankan ini tidak hanya mengantisipasi risiko, tetapi juga menjadi katalis dalam perkembangan sektor perbankan nasional yang berkelanjutan  dan inklusif.
 
Berpindah ke sektor pariwisata, tulisan ini menggali potensi dan strategi untuk memaksimalkan investasi dalam sektor ini. Tulisan ini dibuat oleh Thamrin P.H. Simanjuntak dan menghubungkan daya tarik wisata dengan pertumbuhan ekonomi dan memberikan panduan bagi pelaku industri untuk memaksimalkan potensi sektor ini sebagai sumber pendapatan yang signifikan.
 
Terakhir, buku ini memaparkan kondisi dan kegagalan startup di Indonesia saat ini, dibahas oleh Lisa Fitriyanti Akbar dan Etika Noviyanti Bukit. Salah satu yang mempengaruhi lambannya evolusi  ekosistem startup di Indonesia yaitu peran akademik. Peran akademik dianggap masih kurang dalam  memberikan dukungan kepada ekosistem startup di Indonesia. Tulisan ini mengurai elemen-elemen kritis dalam faktor kegagalan startup serta relevansi akademik didalamnya.
 
 

Komentar