Minggu, 28 April 2024 | 23:00
COMMUNITY

Ustadz Abdurrahman Thaib, Ex Napiter Siap Kawal Pemilu 2024 dan Bela Palestina dari Stigma Negatif Terorisme

Ustadz Abdurrahman Thaib, Ex Napiter Siap Kawal Pemilu 2024 dan Bela Palestina dari Stigma Negatif Terorisme
Ustadz Abdurrahman Thaib

ASKARA - Menyikapi dan mendukung pernyataan Kapolri yang meminta kepada jajarannya untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap sel tidur terorisme, Yayasan Pelita Bersatu Indonesia memastikan diri siap untuk bersinergi membantu peran polri meningkatkan kewaspadaan terhadap aksi terorisme.

Dalam Pasal 4 UU Nomor 2 Tahun 2002 Tentang Kepolisian disebutkan bahwa Polri memiliki tujuan untuk 'mewujudkan keamanan dalam negeri yang meliputi terpeliharanya keamanan dan ketertiban masyarakat, tertib dan tegaknya hukum, terselenggaranya perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat, serta terbinanya ketentraman masyarakat dengan menjunjung tinggi hak asasi manusia'.

Saat ini, dukungan kepada Palestina terkait agresi Israel dan gencatan senjata yang terjadi di Gaza, terus bergema ke berbagai daerah di Indonesia dari sejumlah organisasi masyarakat hingga lintas agama.

Sebagai salah satu organisasi yang terus menyuarakan dukungannya kepada Palestina, Ketua umum Yayasan Pelita Bersatu Indonesia, Ust. Abdulrahman Taib mengatakan, aksi bela Palestina memang harus terus digaungkan.

Namun secara tegas, Ia mengingatkan untuk tetap berhati-hati dan wajib meningkatkan kewaspadaan. Sebab, ditakuti ada pihak-pihak yang sengaja mengambil keuntungan dari aksi tersebut yang nantinya muncul stigma negatif terorisme sebagaimana pandangan Amerika.

"Kewaspadaan memang perlu tapi dukungan ke Palestina tetap wajib digelorakan secara baik. Dan jangan dijadikan alasan untuk bertindak represif terhadap demo pro kemerdekaan Palestina," kata Ust. Abdulrahman Taib melalui keterangan, Minggu (26/11).

"Jadi kewaspadaan itu selalu penting. Dukungan terhadap Palestina tidak boleh diberi stigma negatif terorisme sebagaimana pandangan Amerika. Kita tetap teguh mendukung perjuangan masyarakat internasional untuk meraih Kemerdekaan Palestina," sambungnya.

Ust. Abdulrahman Taib juga menghimbau, agar dukungan terhadap Palestina yang dilakukan oleh masyarakat Indonesia sejalan dengan yang dilakukan oleh pemerintah. Misalnya dengan cara mengirimkan bantuan kemanusiaan bagi warga Palestina.

"Kita berharap tidak ada yang memancing di air keruh. Jangan sampai memindahkan konflik ke negeri kita sendiri, cukup kita dukung penuh upaya pemerintah melalui jalur diplomatik dan bantuan kemanusiaan," jelasnya.

*Pemilu Serentak 2024*

Tak hanya itu saja, Ust. Abdulrahman Taib juga berharap Pemilu tahun 2004 mendatang dapat berjalan dengan aman dan lancar, tanpa adanya gangguan dari kelompok-kelompok yang tidak menghendaki pelaksanaan pesta demokrasi.

"Sehubungan dengan pelaksanaan Pemilu tahun 2024 kami berharap agar dapat berjalan dengan aman dan lancar dan tidak ada gangguan dari kelompok-kelompok intoleransi maupun dari kelompok yang tidak menghendaki pelaksanaan pemilu. Karenanya kami mengajak masyarakat dan semua pihak untuk ikut membantu mensukseskan pemilu tahun 2024," ujar Abdulrahman.

Pria yang merupakan mantan napi teroris yang sudah kembali ke pelukan NKRI ini, juga mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk menggunakan hak pilihnya pada Pemilu 2024 nanti. Sebab, suara yang diberikan akan menentukan nasib bangsa dan negara Indonesia dalam beberapa tahun kedepan.

"Kami juga mengajak masyarakat yang sudah memiliki hak pilih untuk dapat menggunakan hak pilihnya dan tidak golput karena suara kita akan menentukan nasib bangsa dan negara Indonesia ke depan. Selain itu, segala bentuk yang berpotensi mengganggu jalannya pelaksanaan pemilu hendaknya dapat kita laporkan kepada pihak-pihak yang berwenang," tutupnya.

Sebagai informasi, Yayasan Pelita Bersatu Indonesia merupakan sebuah organisasi yang bergerak dalam bidang pendidikan dakwah dan sosial kemasyarakatan yang dikelola oleh para mantan narapidana teroris khususnya yang berada di wilayah provinsi Sumatera Selatan. (Red).

Komentar