ASKARA - Di dunia yang penuh dengan tantangan, terkadang kita membutuhkan seseorang yang berani berperan sebagai penjelajah, menghadapi hutan belantara yang misterius untuk menyelamatkan orang-orang yang tersesat di dalam. David Dodi Lumbantobing adalah salah satu sosok yang menjelma menjadi penjelajah ini di tengah hutan kehidupan kampus yang tersembunyi. Ia berdiri sebagai pelindung mahasiswa dan membongkar tindak kekerasan seksual yang marak di perguruan tinggi.

Mengenal Sosok David

David, seorang mahasiswa Antropologi Sosial angkatan 2020. Sebagai mahasiswa, ia memimpin Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Fortune dalam riset tentang kekerasan seksual di Perguruan Tinggi. Alasan David tertarik pada PKM, karena ia melihat PKM sebagai wadah untuk menuangkan pikiran dan kreativitasnya sebagai mahasiswa, sambil mendapatkan pendanaan dari Kementerian.

Sekilas, David mungkin tampak seperti orang biasa. Namun, keberaniannya untuk mengambil peran sebagai penjelajah di hutan yang gelap adalah yang membuatnya luar biasa. Ia memutuskan untuk mengejar perubahan sosial di kampusnya dengan menyelidiki tindak kekerasan seksual yang terjadi di antara mahasiswa.

Analogi Penjelajah Hutan

Jika dicari pengandaian, David seperti seorang penjelajah. Ia dengan berani memasuki hutan yang luas dan misterius. Hutan itu adalah dunia perguruan tinggi, tempat mahasiswa menjelajah pendidikan mereka. Tetapi, di dalam hutan ini, ada bahaya tersembunyi, seperti tindak kekerasan seksual yang mengintai laksana binatang buas. David adalah pahlawan yang memutuskan untuk menjelajahi hutan ini. Ia datang membawa terang pada bahaya yang ada, agar semua orang bisa berjalan dengan lebih aman.

Mengungkap Tindak Kekerasan Seksual

Namun, apa yang mendorong David untuk memilih topik ini? Apa alasan di balik pilihannya untuk mengungkap tindak kekerasan seksual di perguruan tinggi? Motivasi David untuk meneliti tentang kekerasan seksual sangat kuat dan penuh makna. Ia melihat situasi yang mengkhawatirkan di lingkungan kampus. Ia menyaksikan kejadian-kejadian kecil yang sering kali diabaikan oleh pihak yang seharusnya bertanggung jawab. Catcalling, pelecehan, dan perilaku meresahkan lainnya merajalela, bahkan di tengah komunitas mahasiswa. Ini adalah masalah yang nyata dan perlu diberikan perhatian serius.

Tidak hanya itu, pengalaman teman-teman David juga menjadi dorongan besar. Mereka telah menghadapi situasi yang sangat tidak menyenangkan, seperti diajak dosen untuk nonton berdua atau bahkan video call dengan permintaan yang tidak pantas. Semua ini membuat David semakin yakin bahwa inilah yang harus diperjuangkan.

Modul Pendekatan Pendidikan

David dan timnya memutuskan untuk mengambil tindakan. Mereka menciptakan modul pendidikan yang akan membantu mahasiswa memahami masalah kekerasan seksual. Modul ini adalah seperti peta yang akan membimbing mahasiswa dalam menavigasi hutan kampus dengan lebih aman. Harapannya adalah agar mahasiswa memiliki pengetahuan dan keberanian untuk berbicara dan melawan pelanggaran norma, serta saling mendukung dalam memerangi kekerasan seksual.

Harapan untuk Masa Depan

Ketika riset ini selesai, harapan David adalah bahwa modul yang mereka buat akan diimplementasikan di seluruh perguruan tinggi. Ia ingin melihat perubahan yang nyata di lingkungan akademis, di mana mahasiswa berani berbicara, bertindak, dan bersatu dalam melawan kekerasan seksual. Ia ingin agar hutan kampus menjadi tempat yang aman dan bebas dari bahaya bagi semua penjelajah yang menjalani perjalanan pendidikan mereka di sana.

Dalam pandangan David, tindakan nyata adalah kunci untuk mengubah dunia perguruan tinggi menjadi lingkungan yang lebih aman, hormat, dan bebas dari ketidakadilan. Seperti seorang penjelajah yang membawa terang di dalam hutan yang gelap, ia adalah pahlawan yang menginspirasi kita semua untuk berdiri bersama dan menciptakan masa depan yang lebih baik di kehidupan kampus. David Dodi Lumbantobing adalah contoh nyata bahwa ketika seseorang memiliki tekad dan niat yang kuat, ia dapat menjadi agen perubahan yang memerangi ketidakadilan di dunia ini.