Jumat, 10 Mei 2024 | 22:08
COMMUNITY

Wabup Yasin: Pengelolaan Seni dan Budaya Donggala Tertinggal

Wabup Yasin: Pengelolaan Seni dan Budaya Donggala Tertinggal
Wabup Donggala Muhammad Yasin

ASKARA - Wakil Bupati Donggala, Mohamad Yasin menyampaikan, wilayah Kabupaten Donggala sebetulnya sangat kaya, sayang tidak semua terlihat secara mendalam. 

"Padahal dulu itu wilayah Sulawesi Tengah di kendalikan dari Kota Donggala pada zaman Pemerintahan Hindia Belanda," ujar Yasin saat tampil sebagai praktisi seni,  di acara Bimbingan Teknis (Bimtek) Sumber Daya Manusia (SDM) kesenian tradisional, beberapa waktu lalu.

Kata Yasin saat  menyampaikan materi Kesadaran Kolektif Kebudayaan Sebagai Etika Sosial, berarti dulu kebudayaan kita jauh lebih maju dibanding daerah lain, sayang saat ini agak tertinggal. 

"Kita belum bisa mengelola dari berbagai aspek, karena belum memiliki kesadaran bersama-sama atau secara kolektif,” terang Yasin.

Yasin menilai ada keterlambatan dalam bergerak dari sisi ekonomi, itu karena ada kaitannya soal budaya. Suatu budaya itu merupakan hasil pikiran yang kemudian berwujud dalam bentuk gagasan atau pikiran yang dapat dirasakan dan dilihat.

Dari segi sumber daya alam, Kabupaten Donggala cukup besar dan memiliki potensi seperti wisata, sumber daya perairan pantai sepanjang 400 km. Tapi tak seorang pun yang membuat garam, artinya tidak memiliki pengetahuan atau tradisi pembuatan garam seperti Madura atau seperti di Kota Palu. "Ini merupakan potensi besar yang belum digerakkan," urainya.

Yasin menegaskan, budaya kesenian daerah yang kita miliki juga belum menjadi bagian penting secara internasional. Hanya Sebagian kecil saja yang baru menyaksikan ataupun melihatnya, belum bergerak maju seperti halnya beberapa kesenian di Bali yang berdampak sejahterakan masyarakatnya melalui aspek kesenian.

Selama ini, kata Yasin masih selalu berharap bagaimana peran pemerintah, menuggu peran Kepala Daerah atau Lembaga DPRD untuk membantu urusan budaya. 

"Harusnya mentalitas itu perlu ditingkatkan dengan cara kolektivitas untuk bersama-sama memajukan sumber daya kesenian tradisional daerah kita," ucapnya.

Dalam bimtek tersebut dihadiri 65 seniman dari empat kecamatan yaitu Kecamatan Tanantovea, Labuan, Sindue, dan Sindue Tambusabora. 

Selain pemaparan materi, juga di lakukan dialog agar ide atau gagasan menjadi solusi dalam mengurai berbagai masalah dan tantangan demi pengembangan kebudayaan di Kabupaten Donggala.

Komentar