Kamis, 25 April 2024 | 19:47
INFRASTRUKTUR

Targetkan Oktober 2023 Rampung Lebih Cepat, Revitalisasi Kawasan Taman Balekambang di Solo

Targetkan Oktober 2023 Rampung Lebih Cepat, Revitalisasi Kawasan Taman Balekambang di Solo
Revitalisasi Kawasan Taman Balekambang di Solo

ASKARA - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tengah menyelesaikan pekerjaan revitalisasi Kawasan Taman Balekambang yang berada di Jalan Balekambang, Manahan, Surakarta, Provinsi Jawa Tengah.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, saat ini progres konstruksinya sudah mencapai 24% dan optimistis akan rampung seluruhnya pada Oktober 2023 lebih cepat dari target kontrak yang selesai pada Desember 2023.

"Untuk penataan Kolam Partini sudah rampung tinggal diisi air dan dipasang Kayu Ulin di pinggirnya. Konsep dan tujuan revitalisasi akan mengembalikan fungsi awal Taman Balekambang sebagai kebon rojo atau kebun raja untuk taman di tengah kota," kata Menteri Basuki.

Dikatakan Menteri Basuki, menurut Presiden Joko Widodo dahulu taman tersebut pernah menjadi salah satu taman terbaik di Asia Tenggara. Untuk itu Menteri Basuki berpesan dalam pelaksanaan konstruksinya agar lebih mengedepankan keseimbangan dan keramahan lingkungan. Tujuannya agar taman ini lebih banyak ruang terbuka hijau tempat masyarakat bersosialisasi.

"Tadi diinformasikan oleh pelaksana di lapangan, tidak ada penebangan pohon sama sekali dalam melakukan revitalisasi ini," ujar Menteri Basuki.

Taman Balekambang dibangun pada masa pemerintahan KGPAA Mangkunegoro VII yakni 26 Oktober 1921. Pembangunan taman sebagai wujud kasih sayang KGPAA Mangkunegoro VII kepada kedua putrinya, GRAy Partini dan GRAy Partinah.

Revitalisasi dilaksanakan oleh kontraktor PT.PP-Utama KSO senilai Rp159,4 miliar dengan biaya APBN TA 2022-2023. Lingkup pekerjaan revitalisasi mencakup pembangunan panggung pertunjukan terbuka, gedung pertunjukan, pendopo kedatangan, aviary & taman rusa, taman bunga, skywalk, dan embung serta kolam partini.

Turut hadir mendampingi Menteri Basuki, Plt Direktur Jenderal (Dirjen) Sumber Daya Air Jarot Widyoko, Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Jawa Tengah Kuswara, Kepala BBPJN Jawa Tengah Rien Marlia, Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo Maryadi Utama, dan Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana Harya Muldianto.

Komentar