Senin, 06 Mei 2024 | 06:12
NEWS

Burung ini Dapat Terbang Non Stop 10 Bulan

Burung ini Dapat Terbang Non Stop 10 Bulan
Burung Kapinis (Dok Pixabay)

ASKARA - Hewan yang paling tangguh di dunia adalah burung, karena ada jenis burung yang dapat terbang 10 bulan tanpa henti. Spesies ini namanya burung Kapinis atau nama ilmiahnya Apus-apus.

Burung kapinis (Apus apus) merupakan jenis berukuran sedang yang banyak ditemukan di Eropa, Asia, dan Afrika.
Satu hal paling menakjubkan adalah kemampuannya terbang Diatas Ketinggian 7.000 mdpl (diatas permukaan laut) selama 10 bulan tanpa mendarat.

Kemampuan Kapinis jenis apus-apus mengalahkan kapinis jenis lainnya dalam hal terbang, misalnya kapinis jenis Tachymarptis melba hanya bisa terbang 6 bulan tanpa henti.

Para ahli biologi dari University of Lund, Swedia, menyimpulkan bahwa meskipun beberapa individu mungkin mendarat sesekali untuk jangka waktu singkat, sebagian besar tetap terbang selama seluruh periode migrasinya selama 10 bulan.

Fase penerbangan selama 10 bulan tanpa henti adalah yang terpanjang yang kita ketahui dari setiap spesies burung dan ini adalah rekor.

Burung kapinis (Apus apus) merupakan jenis berukuran sedang yang banyak ditemukan di Eropa, Asia, dan Afrika. Burung ini dikenal karena akrobatik udaranya yang luar biasa dan menghabiskan sebagian besar hidupnya di udara. 

Selama terbang, tentu saja kapinis menghasilkan energi dengan membakar lemak tubuhnya. Selain itu juga, memanfaatkan arus udara yang kuat dan berubah untuk membantunya terbang lebih jauh dan lebih cepat. 

Jika dihitung, burung ini menempuh perjalanan sejauh jutaan kilometer selama hidupnya yang rata-rata hanya 5,5 tahun. Mereka biasa terbang dari Eropa ke Afrika saat pergantian musim.

Para ahli biologi dari University of Lund, Swedia, menyimpulkan bahwa meskipun beberapa individu mungkin mendarat sesekali untuk jangka waktu singkat, sebagian besar tetap terbang selama seluruh periode migrasinya selama 10 bulan. Jadi, hanya mendarat untuk musim berkembang biak selama dua bulan.

Studi ini diterbitkan dalam jurnal Current Biology tahun 2016 lalu. Penemuan ini secara signifikan memperluas batas-batas dari apa yang kita ketahui tentang fisiologi hewan. Fase penerbangan selama 10 bulan tanpa henti adalah yang terpanjang yang kita ketahui dari setiap spesies burung – itu adalah rekor,” kata Dr. Anders Hedenström, ahli biologi dari Universitas Lund, dikutip dari Science Focus.

Yang lebih mengejutkan dari burung kapinis ini adalah selama penerbangan panjangnya, hampir terus-menerus mengibaskan sayap, bukan sekadar melayang/gliding seperti burung albatros.

Lalu kapan burung layang-layang tidur? Atau apakah butuh tidur? Bagaimana pola makannya? Para peneliti belum memiliki jawaban atas pertanyaan-pertanyaan ini.

Mereka menemukan bahwa burung-burung yang tidak pernah mendarat sama sekali dalam periode 10 bulan telah mengganti semua bulu sayap terbangnya dan tumbuh baru selama penerbangan. Sedangkan burung-burung yang terkadang mendarat, tidak mengganti bulu sayapnya.

Burung layang-layang umumnya memiliki siluet khas dengan sayap panjang dan ramping, serta ekor pendek bercabang. Mereka memiliki bulu cokelat gelap hingga hitam, tenggorokan pucat, dan paruh kecil yang lebar. Rentang sayap mencapai hingga 40 cm, dengan berat antara 35-50 gram.

Biasanya bersarang dalam koloni, membangun sarang di celah dan gua kecil di tebing, bangunan, dan struktur lainnya. Mereka dikenal karena lengkingan kicauan yang tinggi, digunakan untuk berkomunikasi dengan anggota koloni lain.

Kapinis adalah burung migran yang menghabiskan musim dingin di Afrika dan kembali ke tempat berkembang biaknya di Eropa dan Asia selama musim panas. Mereka dikenal karena mencari makan di udara, menangkap serangga di tengah-tengah udara menggunakan paruh lebar. Kapinis sangat menyukai semut terbang dan sering mengikuti kawanan serangga ini untuk mencari makan. Dalam hal habitat, Kapinis sangat adaptif dan dapat ditemukan di berbagai ekosistem, dari kota hingga pedesaan.

 

Komentar