Senin, 29 April 2024 | 21:28
COMMUNITY

Buka Puasa Bersama Front Pemuda Muslim Maluku (FPMM)

Prof. Rokhmin Dahuri: Kita Hidup di Bumi Pancasila, Silahkan Beriman Menurut Agama Masing-Masing

Prof. Rokhmin Dahuri: Kita Hidup di Bumi Pancasila, Silahkan Beriman Menurut Agama Masing-Masing
Prof. Dr. Ir. Rokhmin Dahuri MS

ASKARA - Front Pemuda Muslim Maluku (FPMM) menggelar Silaturahim dan buka puasa beramsa di Aula Majis Ar-Romlah, Komplek Binma Lindung Jatiwaringin, Pondok Gede, Jawa Barat, Rabu (12/4). Acara diisi dengan tausiyah oleh Menteri Kelautan dan Perikanan-RI 2001 – 2004, Prof. Dr. Ir. Rokhmin Dahuri MS, dan Habib Rifqi Al Hamid (Penasehat FPMM Provinsi Maluku).

Dalam tausiyahnya. Prof. Rokhmin Dahuri memaparkan, dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, prasyarat utama menjadi maju, adil-makmur, damai, berdaulat, dan penuh limpahan rahmat Allah adalah penduduknya harus beriman dan bertakwa.

"Sehingga terciptalah Indonesia yang baldatun toyibatun ghofururrohim (Negeri yang baik dengan Rabb yang Maha Pengampun),' ujar ujar Guru Besar Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan-IPB University itu..

Lalu, bagaimana memajukan Indonesia menjadi Negara makmur? Kuncinya ada pada firman Allah dalam Alquran surah al-Araf ayat 96. ”Dan sekiranya penduduk suatu negeri beriman dan bertakwa, pasti Allah akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi ternyata mereka mendustakan (ayat-ayat Allah), maka Allah siksa mereka sesuai dengan apa yang telah mereka kerjakan".

Prof. Rokhmin Dahuri menegaskan, bahwa pedoman yang cocok untuk umat manusia adalah dari Allah. Untuk itu, dia mengingatkan, setiap kepala daerah sampai presiden upayakan rakyat Indonesia itu beriman dan kepada Allah.

“Karena kita hidup di bumi Pancasila silahkan beriman dan bertakwa menurut agama masing-masing. Kami muslim berimana secara kaffah dengan cara Islam, begitu juga umat Nasrani bertakwa sesuai agamanya. Kita beragama supaya saling menghormati,” tuturnya.

Selanjutnya. Prof. Rokhmin Dahuri mengingatkan tentang memaknai kebahagiaan hidup dalam konsep Islam. Bahwa, tegasnya, dalam Islam konsep kebahagiaan dan kesuksesan hidup diukur dari keberkahan dan kemanfaatan hidup kita sendiri.

“Itu yang akan membuat kita tenang dan bahagia dalam hidup dan hal tersebut dapat kita capai dengan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT,” terang Ketua Umum Masyarakat Akuakultur Indonesia itu.

Menurut Prof. Rokhmin Dahuri, keimanan dan ketakwaan yang akan menuntun manusia menuju kebahagiaan sejati. Tidak menjadikan materi sebagai tujuan utama sehingga menghalalkan segala cara.

“Allah Azza wa Jalla, dengan gamblang memberikan pedoman sederhana, tapi pasti manjurnya bagi manusia untuk meraih kehidupan yang berhasil dan bahagia, baik di dunia maupun akhirat. Jurus hidup sukses dan bahagia tak lain beriman dan bertakwa kepada Allah SWT,” tandasnya.

Prof. Rokhmin Dahuri mengingatkan, bulan puasa ini kita jadikan semangat untuk beriman dan bertakwa bukan hanya bersifat mahdar saja tapi juga sosial pun harus ditempa, jangan bohong, jangan malas, kuasai iptek. “Mirisnya, ternyata Indonesia dalam penguasaan iptek  itu nomor dua terbawah. Padahal, pada ayat pertama yang turun di muka bumi adalah Iqra (membaca),” kata Prof. Rokhmin Dahuri.

Karena, terangnya,  ayat pertama yang turun di muka bumi adalah Iqra (membaca). Dan pada Masa Kejayaan Umat Islam (Golden Age). Yakni potret kehidupan masyarakat dunia yang maju, adil-makmur pada abad-7 sampai abad -18. Pada masa itu hadir seorang ulama bernama  Al Khawarizmi. “Dia juga seorang ahli kimia, dan ahli matematika biner yang digunakan dalam pemrograman,” sebutnya.

Prof. Rokhmin Dahuri menegaskan, ayat-ayat Alquran yang mendorong umat Islam untuk menguasai sains teknologi dan inovasi dan diamalkannya untuk kebajikan umat manusia bukan untuk diri sendiri.

Selain itu, katanya, umat Islam juga diperintahkan untuk bekerja keras. “Allah SWT dan Rasulullah mencintai manusia yang bekerja keras dan pantang menyerah,” katanya.

Pada kesempatan itu, Prof. Rokhmin Dahuri mengucapkan selamat kepada Front Pemuda Muslim Maluku (FPMM) yang telah menyelenggarakan acara ini. “Cara dakwahnya sejuk dan rahmat lil alamin,” sebut Honorary Ambassador of Jeju Islands dan Busan Metropolitan City, South Korea itu.

Komentar