Rabu, 11 Desember 2024 | 06:29
OPINI

Refleksi HUT ke-77 TNI AU

TNI AU dan Harapan Baru

TNI AU dan Harapan Baru
Romo Yos Bintoro, Pr

ASKARA - Kedatangan pesawat baru TNI AU  C-130 J Super Hercules  buatan Lockheed Martin, AS tidak saja menghadirkan energi baru, tetapi juga harapan baru bagi kesiapan TNI AU baik  dalam konteks menggelar Operasi Militer Perang (OMP) maupun Operasi Militer Selain Perang (OMSP).

Ada sederet peremajaan alutsista, katakanlah akusisisi Helikopter Caracal H-225 M, 25 unit radar GCI (Ground Control Intercept) yang terintegrasi dalam TDAS (Transmisi Data Air Situation), rudal (peluru kendali)  pesawat tempur Rafale dari Perancis.

Pemutahiran program Falcon Star e-MLU (Enhanced Mid Life Update) pesawat F-16 menjadi sekelas Blok-52 dengan kemampuan anyar avionik hingga mampu melaksanakan kemampuan tempur BVR (Beyond Visual Range).

Dari sekian peningkatan kemampuan alutsista yang ditunjang dengan infrastruktur pendukung seperti: sathar (satuan pemeliharaan), hanggar, shelter, taxiway, sistem integrasi radar sebagai mata pemantau ruang udara NKRI yang berjaga 24 jam, tetaplah ketersediaan SDM TNI AU yang profesional menjadi hal yang terpenting. Mereka inilah yang terus mengasah pola organisasi efektif-efisien dan doktrin terkait perkembangan teknologi pertahanan,  adaptasi terhadap ancaman  dan masalah strategis dengan kian merentangkan kepak Sayap-Sayap Tanah Air: Swa Bhuana Paksa.

Penyiapan man behind the gun pengawak alutsita dan infrastruktur pendukung amat lekat dengan penyiapan dan pembinaan mental spiritual

Saat ini situasi dunia berada dalam ketidakpastian dengan tingkat ketegangan dan perimbangan kekuatan antar negara Asia Pasifik kian ekskalatif . Para personel TNI AU perlu menghadirkan kekuatan udara berimbang yang disegani di kawasan. 

Mengutip pidato Presiden Soekarno dalam HUT Ke-9 TNI AU tahun 1955 yang masih tetap relevan pada situasi geopolitik saat ini. Beliau berpesan: Kuasai udara untuk melaksanakan kehendak nasional karena kekuatan nasional di udara adalah faktor menentukan dalam perang modern.

Mari, tingkatkan daya mental spiritual menghadirkan  TNI AU modern dan tangguh agar menjadi kekuatan udara yang disegani di kawasan.  

Personel yang tangguh adalah personel yang sadar akan tujuan perjuangan hidupnya, siap berbakti menjalankan tujuan dengan tetap setia memegang amanah dan marwah Sapta Marga, Sumpah Prajurit dan Delapan Wajib TNI.

Kepakan Saya-Sayap Tanah Air: Swa Bhuana Paksa.

Salam sehat berlimpah berkat.
+Rm Yos Bintoro, Pr

Komentar