Jumat, 26 April 2024 | 19:13
OPINI

Marianus Lawe: Kunjungan Jokowi Beri Dampak Signifikan Pertumbuhan Ekonomi dan UMKM Pulau Flores

Marianus Lawe: Kunjungan Jokowi Beri Dampak Signifikan Pertumbuhan Ekonomi dan UMKM Pulau Flores
Marianus Lawe (Dok Pribadi)

ASKARA - Kader Taruna Merah Putuh (TMP), Marianus Wihelmus Lawe Wahang berharap kunjungan Presiden Joko Widodo memberi dampak signifikan pertumbuhan ekonomi dan UMKM pulau Flores. 

Marianus menyampaikan hal tersebut melalui terkait dengan serangkaian kunjungan Presiden Jokowi di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), dalam rangka meninjau dan mengecek langsung perkembangan persiapan venue Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) The Association Of Southeast Asian Nations (ASEAN) Summith ke-42 tahun 2023. 

Marianus menilai Presiden Jokowi yang sudah kesekian kalinya mengunjugi Pulau Flores tentu sangat peduli dengan kondisi ekonomi masyarakat NTT yang masih jauh tertinggal di bawah rata-rata nasional dikisaran 0,77 persen pada November 2022. 

“Kunjungan kerja Presiden Joko Widodo ke Labuan Bajo memiliki efek domino terhadap masyarakat UMKM Pulau Flores, mengingat Indonesia sebagai tuan rumah adalah kekuatan ASEAN 2023 dengan mengusung tema besar Asean Matters: Epicentrum Of Growth” ungkap Marianus dalam keterangan yang diterima, Kamis (16/3). 

Lebih lanjut, Marianus yang juga kader PDI Perjuangan tersebut mengungkapkan tema yang diusung sangat relevan dengan pemilihan NTT sebagai tempat di selengarakannya KTT ASEAN Summith ke-42 tahun 2023. 

“NTT saat ini pertumbuhan ekonominya jauh di bawah rata-rata nasional. Harapanya dengan menjadikan Labuan Bajo sebagai pusat terselenggaranya kegiatan ini akan berdampak positif berupa efek domino terhadap ekonomi masyarakat dan pelaku UMKM Pulau Flores khususnya dan NTT pada umumnya”, kata Marianus. 

Tokoh muda asal Lembata-Flores ini juga menerangkan bahwa Indonesia  ingin membawa ASEAN tetap menjadi kawasan pertumbuhan ekonomi yang penting bagi Asia dan dunia dan terus berperan penting sebagai penggerak perdamian maupun kesejahteraan kawasan. 

“Saya rasa untuk mencapai mimpi besar bahwa ASEAN akan punya peran sentral sebagai motor perdamaian dan kesejahteraan kawasan, tentunya Indonesia sudah mempersiapkan ini dengan konsep yang jelas," kata Marianus. 

Sejauh yang saya ketahui, lanjutnya, Indonesia telah menentukan 3 pilar Priority Economic Deliverables (PEDs) di KTT ASEAN Summit 2023.

"Pertama Recover-Rebuilding, hal ini bertujuan untuk mengeksplorasi Policy Mix yang terkalibrasi, direncanakan dan dikomunikasikan dengan baik untuk memastikan pemulihan dan pertumbuhan ekonomi, serta memitigasi risiko seperti inflasi dan volatilitas aliran modal," kata Marianus.

Kedua, lanjutnya, Digital Economy, hal ini menurut saya sangat perlu dilakukan, tentunya dalam rangka memperkuat inklusi keuangan dan literasi digital, dibutuhkan ekonomi yang berbasis digital untuk meningkatkan kapasitas masing-masing negara ASEAN dalam memformulasikan strategi edukasi finansial secara nasional dan meningkatkan interkonektivitas sistem pembayaran regional.

"Dan yang terakhir apa yang disebut dengan Sustainability. Sistem pembangunan yang berkelanjutan adalah salah satu hal prioritas yang perlu dilakukan negara-negara ASEAN, mengingat kita adalah kawasan yang paling terdampak oleh bencana alam dan risiko terkait iklim. Oleh karena itu ASEAN perlu merapatkan barisan guna mempersiapkan dan mengarah ketujuan yang sama dalam kaitan transisi menuju ekonomi hijau”, ujar kader Taruna Merah Putih ini. 

Kader Taruna Merah Putih (TMP) ini juga menghimbau kepada masyarakat NTT, khususnya Labuan Bajo untuk selalu mendukung semua program pemerintah pusat agar menghidupkan dan mengembangkan tatanan soisial, mulai dari pendidikan, ekonomi (UMKM) dan semua hal yang menyentuh kemaslahatan orang banyak, agar bisa mengejar ketertinggalan dari provinsi lain khususnya Pulau Jawa. 

“Saya rasa kita sangat perlu mengejar ketertingalan dari provinsi lain, misalnya Pulau Jawa. Karena sebetulnya secara sumber daya manusia (SDM) dan sumber daya alam (SDA) kita tidak juah berbeda dengan beberapa provinsi di Pulau Jawa, atau bahkan kita jauh lebih kaya dari sisi SDAnya. Kalau saya pribadi sangat optimis KTT ASEAN ini membawa dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi di Nusa Tenggara Timur (NTT)”, tegas putra asli Lamaholot, Flores.

Komentar