Rabu, 24 April 2024 | 10:31
COMMUNITY

Firstian Fushada Juara Dunia dan Pemegang Rekor MURI Kompetisi Rubik Asal Medan

Firstian Fushada Juara Dunia dan Pemegang Rekor MURI Kompetisi Rubik Asal Medan
Firstian Fushada Juara Dunia Rubik Asal Medan (ist)

ASKARA - Sumatera Utara ternyata memiliki seorang juara dunia dalam kompetisi rubik. Penyandang gelar juara dunia rubik ini adalah seorang anak muda yang masih berusia 20 tahun, asal Medan, yakni Firstian Fushada.

Dia telah mengikuti berbagai kompetisi nasional maupun internasional hingga berhasil mengumpulkan 299 medali, baik emas, perak, maupun perunggu, di mana salah satunya sebagai juara dunia yang diperoleh di Melbourne, Australia, pada tahun 2019.

Dalam event dunia di Melborne yang diadakan asosiasi rubik dunia World Cube Association (WCA) itu, Firstian meraih medali emas nomor pertandingan 3x3x3 Fewest Moves.

Anak muda yang mempunyai postur tinggi ini, menjelaskan betapa serunya ketika mengikuti kejuaraan dunia rubik yang diikuti ribuan peserta dari 52 negara. 

"Dalam kejuaraan berlevel dunia pesertanya bisa mencapai ribuan orang, tentu sangat senang dan bangga bisa menjadi juara dunia," jelas Firstian dalam keterangannya, Rabu (11/1).

Firstian telah mengikuti kompetisi rubik internasional di berbagai negara seperti Malaysia, Singapura, Australia dan Prancis.

Sebelumnya, ia juga mengikuti pertandingan kejuaraan dunia di Paris, serta mampu meraih gelar runner-up dan meraih perak di nomor tanding Square-1 pada tahun 2017.

Keberhasilan meraih medali perak di Paris makin meningkatkan motivasinya sehingga Firstian kemudian berhasil menjadi juara dunia dua tahun kemudian di Australia.

Dalam berbagai kejuaraan yang diikuti sejak tahun 2015, saat ia masih berusia 13 tahun, Firstian Fushada telah merebut total 299 medali, terdiri dari 155 medali emas, 91 perak, 53 perunggu.

Dalam level nasional, acungan jempol harus diberikan Firstian, sebab speed cuber asal Medan, yang saat ini masih berstatus mahasiswa bidang desain di sebuah universitas di Singapura, adalah pemegang 18 rekor nasional di Indonesia.

Firstian pun menyandang gelar juara nasional mulai 2017, 2019, dan 2022. Peringkat terkini WCA Sum of Ranks

# 3 Dunia

# 1 Asia dan Nasional

Prestasi terbaru yang diukirnya pada level nasional adalah menjuarai Indonesia Championship 2022 di Jakarta pada tanggal 17-19 Desember 2022.

Dalam kejuaraan nasional di Indonesia Championship 2022 yang diikuti sekitar 200 peserta, Firstian menjadi juara umum dengan meraih 9 medali emas, 4 perak, 2 perunggu. Dalam kesempatan ini, ia juga memecahkan 4 rekor nasional dan tercatat di Rekor MURI .

Prestasi terbaru yang diukirnya pada level internasional menjadi juara umum dengan meraih 4 medali emas, 2 perak dan 4 perunggu dalam kejuaraan rubik NTU Welcome 2023 di Singapura pada tanggal 31 Desember 2022 hingga 01 Januari 2023 yang diikuti 200 peserta dari berbagai belahan dunia.

Firstian yang juga menyandang rekor rubik Asia dalam tahun 2017, 2018 (2 kali), 2019, mengungkapkan obsesinya untuk memecahkan rekor dunia rubik.

"Setelah menjadi juara dunia obsesi saya adalah memecahkan rekor dunia rubik," ungkapnya.

Putra dari pasangan Edy Lion dengan Feranita Willim mengungkapkan bahwa ia menekuni rubik saat diperkenalkan sepupunya ketika masih berusia 10 tahun. Ternyata rubik yang menuntut konsentrasi tinggi, menarik minatnya. Ia kemudian memperdalam kemampuan, sehingga ia kini memiliki konsentrasi tinggi, bahkan mampu bermain dengan kondisi mata tertutup (blind folded), yang ikut dipertandingkan dalam berbagai kejuaraan.

"Rubik bagus bagi pelajar untuk meningkatkan kemampuan konsentrasi, dalam belajar," ujar Firstian.

Dia mengaku sangat terbantu dalam proses belajar dan meraih nilai memuaskan dalam perkuliahan, rata-rata bisa nilai A, di mana dia sudah tahun ketiga kuliah di Nafa Nanyang Academy of Fine Art, Singapura.

Oleh karena itu, ia berharap prestasinya yang telah mengharumkan nama bangsa, bisa menggugah banyak pihak termasuk Pemerintah, sehingga rubik makin berkembang di Indonesia.

"Saya berharap Pemerintah memberikan perhatian, sehingga rubik makin digemari anak muda dan bisa masuk ke sekolah," ucapnya.

Di Singapura, rubik berkembang pesat, sebab pelajar dan orang tua, sudah tahu, rubik bukan hanya bisa dipertandingkan dalam sebuah kompetisi, tetapi manfaatnya yang besar dalam meningkatkan kemampuan belajar di sekolah.

Dia berharap di Indonesia ada suatu wadah atau organisasi terkait permainan rubik ini sehingga Indonesia dapat berbicara di tingkat Internasional atas nama organisasi atau bangsa Indonesia.

Event berikutnya yang akan diikuti oleh Firstian Fushada adalah Singapore Championship pada tanggal 17-19 Februari 2023 yang akan dihadiri oleh juara dunia dari kategori lain dari Tiongkok dan negara Asia lainnya. Semoga putra bangsa ini dapat terus mengharumkam nama Indonesia, baik di dalam maupun di luar negeri sehingga medali yang diperolehnya akan digenapi menjadi 300 medali.

Komentar