ASKARA - Mengakhiri tahun 2022 Peradin (Perhimpunan Advokat Indonesia) berkolaborasi dengan Universitas Tarumanegara mengadakan acara catatan akhir tahun 2022 sekaligus pelantikan BPP Peradin pada hari di Universitas Tarumanegara, Jakarta, Kamis (29/12). 

Hadir sebagai pembicara dalam acara tersebut ketua umum BPP Peradin periode (2022-2027) ASSOC. Prof. DR Firman Wijaya SH., MH.; ASSOC. Prof. DR Ariawan Gunadi SH., MH,(Ketua Yayasan Tarumanegara); Prof Steve NGO; Prof. Dr. Ahmad Sudiro, SH, MH, MM, Mkn (Dekan fakultas hukum universitas Tarumanegara); DR. Hery Firmansyah, SH., MHUM., MPA; Asisten Staf  Khusus Wakil Presiden, Guntur Subagja Mahardhika. 

Dalam kesempatan itu Guntur Subagja Mahardika mengapresiasi acara Seminar Nasional "Catatan Hukum Akhir Tahun 2022". Menurutnya acara ini merupakan forum yang luar biasa. 

"Dalam kesempatan ini kita bisa membedah catatan akhir tahun 2022 terkait hukum di Indonesia selama kurun waktu satu tahun," kata Guntur.

Menurut Guntur hal ini bisa memberikan manfaat untuk masyarakat, di era tranformasi digital kita harus mendorong masyarakat untuk sadar hukum. 

Ia juga berharap agar hasil dari seminar ini nantinya bisa menjadi masukan untuk pemerintah dan masyarakat serta menjadi solusi permasalahan hukum di negeri ini.

Sementara, Dekan Fakultas Hukum Universitas Tarumanegara, Prof. DR. Ahmad Sudiro, SH, MH, MM. M.KN dalam diskusi tersebut mengatakan acara seminar nasional "Catatan Hukum Akhir Tahun 2022" merupakan acara refleksi hukum di Indonesia yang dilihat dari berbagai perspektif di tahun 2022, karena banyak peristiwa hukum yang terjadi di tahun 2022. 

Nantinya, tambah Ahmad Sudiro, kita bisa mencermati apa yang bisa di sampaikan dalam seminar nasional ini.

"Acara ini digelar sebagai refleksi dan untuk perbaikan hukum di masa depan dalam diskusi Catatan Hukum Akhir Tahun 2022 nantinya bisa sebagai ajang diskusi" ujarnya. 

Di dalam acara seminar ini juga dilakukan MOU kerjasama antara Peradin dan Fakultas Hukum Universitas Tarumanegara.

Ia berharap pelantikan BPP Peradin bisa terus melaksanakan program-program bagi anggota dan masyarakat hukum di Indonesia. Ahmad menyebut bahwa pelantikan ini merupakan "awal" bulan akhir dalam kerja organisasi. 

Ia juga berpesan bahwa suatu organisasi tidak bisa maju tanpa koordinasi sinergitas dan kolaborasi maka kita perlu terus meningkatkan kolaborasi dengan institusi lain.  

Menurutnya, Peradin merupakan organisasi Advokat tertua, sudah 56 tahun sejak 1964. Ahmad yakin kedepan organisasi semakin solid dan kompak.

Asscoc Prof Dr.Armawan Gunadi SH, MH selaku ketua Yayasan Universitas Tarumanegara dalam seminar tersebut menyampaikan perskeptif dinamika hukum internasional Indonesia. Pada tahun 2022, jelasnya, Indonesia berhasil menjadi presindesi G20. Presideni G20 berlangsung sukses dan berdampak baik bagi Indonesia.

Ditambahkannya, Indonesia mulai tahun ini sudah mengedepankan undang-undang harmonisasi perpajakan atau UU HPP. Yang dimana lebih mengedepankan restoratise justice. Selain itu ia juga menyoroti terkait eksport mineral seperti nikel dan tambang mineral lainnya.

Selain itu ia juga menyoroti terkait UU Omnibuslaw yang memudahkan iklim investasi di Indonesia. 

Lain halnya dengan Prof. Dr. Firman Wijaya SH, MH ketua umum BPP Peradin 2022-2027, dia menyoroti tentang Lahirnya RUU KUHP di tahun 2022. Ia mengatakan Peradin akan mendukung program produk hukum anak bangsa. 

Sementara itu DR. Herry Firmansyah, SH, MHUM, MPA menyoroti maraknya kasus Investasi bodong di tahun 2022, contohnya kasus Binomo yang diamana putusan Majelis Hakim Pengadilan Negeri Tangerang yang merampas seluruh aset milik terdakwa Indra Kenz untuk diserahkan kepada negara.

Acara ditutup dengan acara pelantikan pengurus BPP Peradin periode 2022-2027. Para anggota Peradin yang dilantik tampak mengucapkan ikrar disertai penyerahan pataka oleh ketua umum BPP Peradin. Selain itu para anggota Peradin yang dilantik juga disematkan Pin Peradin yang langsung disematkan oleh ketua umum BPP Peradin ASSOC. Prof. DR Firman Wijaya SH., MH.,