Minggu, 05 Mei 2024 | 11:01
NEWS

Bentrok Kraton Kasunanan Surakarta, GRAy Devi Lelyana Dewi Alami Nasib Tragis

Bentrok Kraton Kasunanan Surakarta, GRAy Devi Lelyana Dewi Alami Nasib Tragis
Bentrokan dua kubu di Kraton Kasunanan Surakarta (int)

ASKARA - Konflik berkepanjangan di Kraton Kasunanan Surakarta kembali terjadi pada Jumat malam (23/12). Bentrokan antara kubu Lembaga Dewan Adat ( LDA) melawan kubu raja Paku Buwana (PB) XIII akhirnya berangsur kondusif pada Sabtu (24/12).

Namun, dalam bentrokan tersebut, Putri Raja Kraton Surakarta PB XIII, GRAy Devi Lelyana Dewi mengalami nasib tragis.

Gusti Devi yang dikenal sebagai putri nomor dua dari Raja Kraton Surakarta PB XIII Hangabehi mengalami luka-luka dipukul bambu oleh penyerang oknum tak dikenal yang dihadapi di Kraton Surakarta.

Beberapa hari sebelumnya tempat kediaman GRAy Devi Lelyana Dewi di Keputren Kraton Surakarta disatroni maling. Bahkan, si pencuri sempat mencekik dan menganiaya abdi dalem Gusti Devi.

Sejumlah kerabat Kraton Surakarta yang kebetulan menyaksikan bentrok dua kelompok mengatakan, awalnya di gerbang Sri Manganti pintu masuk ke gedung utama dijaga oleh sekitar 15 kerabat dari kubu LDA.

Saat itu putri Sinuwun PB XIII GRAy Devi Lelyana Dewi yang diketahui memiliki hubungan lebih dekat dengan tantenya GKR Koes Moertiyah atau Gusti Moeng dibanding dengan ayah kandungnya Sinuwun PB XIII juga berada di dekat pintu Srimanganti.

Tiba-tiba dari arah luar keraton merangsek puluhan orang yang langsung menyerang belasan kerabat dari kubu LDA. Kekuatan tidak berimbang menyebabkan kubu LDA sempat kocar-kacir.

Bahkan GRAy Devi Lelyana Dewi yang berusaha menahan laju penyerang dengan cara menutup pintu di dekatnya, tangannya terluka terkena pukulan bambu oleh pihak penyerang.

Untuk menghindari kekerasan lebih lanjut, sejumlah petugas kepolisian diterjunkan dan nampak berjaga-jaga di areal kraton sekaligus memperketat pengamanan. Mereka ditempatkan di garis demarkasi di pintu Talangpati kompleks Kraton Solo yang memisahkan kubu Lembaga Dewan Adat (LDA) pimpinan GKR Wandansari Koesmoertiyah di sebelah Timur pintu Talangpati dengan kubu yang berseberangan, PB XIII yang nota bene kakak kandung Koes Moertiyah di sebelah Barat pintu Talangpati. Nampak petugas kepolisian  berjaga- jaga memperketat pengamanan .

Kapolresta Solo Kombes Pol Iwan Saktiadi yang langsung menengahi dan melerai dua kubu yang bertikai .

Kelompok PB XIII segera digiring ke sebelah Barat pintu Talangpati yang biasanya hanya dibuka jika ada raja atau kerabat Kraton yang meninggal dunia.

Kelompok PB XIII berangsur mundur ke sebelah Barat pintu Talangpati yang kalau diurutkan bisa menuju akses jalan ke Sasono Putra tempat kediaman raja PB XIII.

Sementara kelompok LDA digiring tim Kapolresta Kombes Iwan agar pergi ke arah Timur. Menjauhi pintu Talangpati.

Menurut Iwan Saktiadi, polisi masih mengusut penyebab terjadinya perkelahian di dalam Kraton Solo itu.

"Kami masih mengusut penyebab terjadinya kontak fisik di dalam Kraton Surakarta. Termasuk mengidentifikasi siapa yang luka dan apa penyebabnya masih ada," ujar Kapolresta Solo.

Komentar