Sabtu, 20 April 2024 | 05:55
MILITER

Hari Juang TNI-AD

KSAD: Pegang Teguh Jatidiri sebagai Tentara Nasional dan Berpihak kepada Kepentingan Negara

Jaga Kepercayaan Tertinggi dari Rakyat

KSAD: Pegang Teguh Jatidiri sebagai Tentara Nasional dan Berpihak kepada Kepentingan Negara
Danrem 174/ATW ketika bacakan amanat KSAD (Dok Penrem)

ASKARA - Dalam rangka Hari Juang TNI AD tahun 2022, Korem 174/ATW menggelar upacara terpusat dengan Inspektur Upacara Danrem 174/ATW Brigjen TNI Reza Pahlevi, S.E., 

Bertindak sebagai Komandan Upacara adalah Mayor Arm Gordon (Pjs. Kasdim 1707/Merauke) dan diikuti kurang lebih 300 personel TNI AD, yang berlangsung di Lapangan Makodim 1707/Merauke, Jalan Mandala Kel. Mandala, Distrik Merauke, Kab. Merauke, Provinsi Papua Selatan, Kamis (15/12).

Dalam kesempatan itu Danrem Brigjen Reza Pahlevi sebelumnya membacakan amanat Panglima Besar Jenderal Sudirman dan selanjutnya membacakan Amanat Kepala Staf Angkatan Darat (KASAD) Jenderal TNI Dr. Dudung Abdurachman.

"Peringatan Hari Juang TNI Angkatan Darat kali ini kita selenggarakan secara sederhana ditengah-tengah suasana keprihatinan dan empati yang mendalam kepada saudara-saudara kita yang tertimpa musibah bencana alam di berbagai daerah," kata KSAD.

Oleh karenanya, lanjut KSAD, rangkaian kegiatan peringatan Hari Juang TNI Angkatan Darat Ke-77 tahun ini kita isi dengan doa bersama dan penyaluran bantuan kemanusiaan bagi korban musibah bencana alam.

"Tema Hari Juang TNI Angkatan Darat Tahun 2022 ini adalah “TNI Angkatan Darat di Hati Rakyat” yang merepresentasikan visi dan komitmen TNI AD untuk senantiasa manunggal dengan rakyat serta menempatkan kepentingan rakyat dan Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagai prioritas tertinggi dalam setiap pelaksanaan tugas dan pengabdian," kata Jenderal Dudung. 

Dikatakannya, tema ini juga menjadi pengingat bahwa ibu kandung prajurit TNI AD adalah rakyat, sedangkan nafas dan rohnya adalah pengabdian kepada rakyat, bangsa dan negara.

KSAD juga mengatakan agar TNI AD tidak boleh melupakan rakyat, dan sebaliknya TNI AD harus selalu di hati rakyat, TNI AD tidak boleh berjarak dengan rakyat serta harus selalu bersama-sama rakyat, karena hanya dengan bersama-sama rakyat, TNI AD akan kuat dalam menjalankan tugas pengabdian pada bangsa dan negara.

"Selaku generasi penerus TNI AD yang mengabdi para zaman yang berbeda, ancaman dan tantangan yang kita hadapi tentu saja juga berbeda dan cenderung semakin kompleks. Sebagai prajurit profesional, kita harus mampu beradaptasi dengan perkembangan lingkungan yang dinamis serta terus menjaga dan meningkatkan kemampuan kemiliteran modern. Namun, sebagai alat negara penjaga kedaulatan NKRI, seluruh prajurit TNI AD tidak boleh melupakan hakikat sebagai tentara rakyat yang senantiasa harus manunggal dengan rakyat," jelas KSAD.

Menurut Dudung, untuk mewujudkan TNI AD yang kuat, tangguh, adaptif, modern dan profesional, yang ditakuti lawan, disegani kawan dan dicintai rakyat. Dihadapkan pada berbagai permasalahan yang menjadi tantangan bagi bangsa Indonesia saat ini, TNI Angkatan Darat harus mengambil peran untuk membantu mengatasinya. TNI Angkatan Darat harus hadir di tengah-tengah kesulitan rakyat apapun bentuknya dan senantiasa menjadi solusi dengan melalui berbagai program yang telah dicanangkan seperti ketahanan pangan, penanganan stunting dan kesehatan, TNI AD Manunggal Air, Babinsa Masuk Dapur, dan penanganan bencana alam harus terus dilaksanakan dengan serius dan tulus ikhlas untuk membantu pemerintah menghadapi berbagai potensi ancaman terhadap kehidupan sosial masyarakat.

"Setiap prajurit dan satuan jajaran TNI AD harus secara proaktif melakukan tindakan-tindakan yang berdampak bagi kesejahteraan rakyat dan dirasakan manfaatnya, sehingga muaranya mampu menumbuhkan kecintaan rakyat kepada TNI AD," kata Jenderal bintang empat ini.

Ditmahkannya, terkait memasuki tahun politik menjelang diselenggarakannya Pemilu Legislatif dan Pemilihan Presiden tahun 2024. Belajar dari pengalaman sebelumnya, situasi di tahun politik berpotensi membuka celah terjadinya berbagai ancaman yang disebabkan oleh perbedaan-perbedaan pandangan politik yang seringkali disusupi oleh kelompok-kelompok radikal dan intoleran. Oleh karena itu, tingkatkan kewaspadaan terhadap berbagai potensi kerawanan yang mungkin terjadi di lingkungan tugas masing-masing. Pertajam naluri prajurit sebagai insan Intelijen, aplikasikan deteksi dini dan cegah dini serta temu cepat dan lapor cepat. Jangan ragu-ragu untuk bertindak dalam koridor aturan yang berlaku. Jika untuk kepentingan rakyat dan merah putih, TNI AD tidak pernah ragu-ragu untuk bertindak.

"Pegang teguh jatidirinya sebagai tentara nasional yang hanya berpihak pada kepentingan negara serta terbebas dari pengaruh kepentingan politik praktis. Netralitas TNI telah menjadi harga mati yang harus terus dipedomani, jaga kepercayaan tertinggi dari masyarakat yang diberikan kepada TNI dengan terus mempertahankan komitmen untuk berdiri kokoh menjaga kepentingan rakyat, bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi dan golongan," tegas KSAD.

 

Komentar