Minggu, 10 Desember 2023 | 04:57
Humor

Kok Uban Kakek Banyak, Bu?

Kok Uban Kakek Banyak, Bu?
Ilustrasi beruban (int)

ASKARA - Di suatu rumah, tinggallah mamat dengan ibunya. Umur mamat baru 7 tahun. Mamat anak yatim, sejak umur 1 tahun dia sudah ditinggal mati ayahnya.

Salah satu keistimewaan mamat adalah dia suka bertanya apa saja pada ibunya. Tanya ini, tanya itu. Pokoknya yang dia tidak tau, dia tanya. Dan harus dijawab oleh ibunya.

Pernah suatu ketika, ada pertnyaan yang dilontarkan pada ibunya,

“bu, kenapa sih ayam ada buntutnya?”

Sang ibu yang hanya lulusan SD, jelas bingung menjawabnya.

“apa ya” jawabnya dalam hati.

“kenapa dong, bu” paksa mamat

“supaya…”

“supaya apa, bu”

“supaya enak diliat, mat. iya kan?”

“iya apanya, bu”

“coba kalau ayam nga ada buntutnya, kaya punya bang bentong tetangga kita itu. nga enak dilihatnya. apalagi ayam babon, ayam kok tomboy gitu” sahut ibu mamat

“ya juga sih, bu”

Jam 11an, mamat pulang sekolah. Dia duduk di teras rumahnya. Ibunya segera keluar.

“dah pulang, nak?”

“iya, bu”

“ada ulangan hari ini?”

“nga bu”

“ya udah sana makan di dalam”

Sewaktu mamat hendak masuk, dilihatnya ada uban ibunya. Ditegur ibunya,

“ehh ibu kok ada ubannya”

“masa mat?”

“bener, bu. oh ya bu, kenapa kok bisa tumbuh uban ya?”

“ibu nga tau, mat”

“masa nga tau, ibukan dah gede”

“biar dah gede, kalo nga tau ya nga tau aja”

“jawab dong, bu”

“ya besok ibu jawab ya”

“sekarang bu”

Kalo dah begini, sang ibu harus menjawab. Jawab apa saja. Tapi pada saat itu, tak ada ide sama sekali.

“apaan ya, mad?”

“kok malah tanya mamat bu”

“oh ya, mad. uban itu tumbuh karena…..”

“karena apa bu?”

“karenaaa, ada anak yang nakal pada orang tuanya. kalo anak 1 kali nakal maka tumbuh 1 uban di rambut orang tuanya. kalo nakal 2 kali maka tumbuh 2 uban. begitu seterusnya”

“kok bisa gitu, bu?”

“makanya kamu jangan nakal ya ama ibu, nanti uban ibu tumbuh lagi”

“iya deh bu”

Baru selesai menjelaskan tentang tumbuhnya uban, pintu pagar diketok orang. Ternyata yang datang engkong mamat. Setelah mmengucap salam, segera si engkong masuk ke teras rumah. Ibu mamat segera memcium tangan orang tuanya. Demikian pula si mamat. Dicium tangan engkongnya.

 

Setelah itu, engkongnya mamat duduk di kursi. Sang engkong melepas kopiahnya. Mata mamat langsung tertuju pada rambut engkongnya. Putih semua, nga ada yang item satupun.

Dia geleng-geleng kepala.

“ibu aku jahat ya, masa nakalnya pada kakek sampe segitunya. ubannya sampe nga bisa keitung segala. sampe rambut engkong putih semua” bathin mamat

“ada apa mad, kok geleng-geleng segala?” kata sang ibu

“itu bu, uban kakek putih semua”

“haahhh, gubrakkkk” jerit ibu mamat. (Nurman Ihsan/surgadihatiku)

Komentar