Kamis, 25 April 2024 | 18:13
OPINI

Akibat Kesombongan

Akibat Kesombongan
Ilustrasi pengemis (int)

Oleh: Satria hadi lubisTrainer Manajemen Kehidupan

Saya pernah makan di warung pinggir jalan, tak lama kemudian datang seorang pengemis perempuan yang sudah sepuh. Setelah meminta-minta kepada pengunjung di warung tersebut, kemudian ia minta dibungkuskan makanan kepada pemilik warung dan membayarnya dengan uang receh yang susah payah dihitungnya.

Awalnya saya tidak  memperhatikan wajah ibu tua tersebut, tapi lama kelamaan saya perhatikan juga wajahnya. Saya kaget, ternyata ibu tua tersebut adalah tetangga saya di tempat tinggal saya dulu. Lalu pikiran saya melayang ke masa lalu.

Ibu tua yang kini jadi pengemis tersebut dulunya adalah orang terkaya di kampung saya. Waktu kecil, saya sering terkagum-kagum jika melintas di depan rumahnya yang mewah. Namun sayang, orang di kampung saya mengenal ibu tersebut dan keluarganya sebagai orang yang sombong. Mereka tak pernah mau bertegur sapa dengan tetangga. Judes dan sering merendahkan tetangga yang lain.

Dulu suaminya adalah pengusaha besar dan anak-anaknya bersekolah di sekolah yang mahal. Namun perlahan tapi pasti usaha suaminya bangkrut, kemudian mereka bercerai, dan rumah mewahnya dijual. Saya tak pernah lagi mendengar kabar keluarga tersebut dalam waktu yang lama sampai akhirnya ketemu dengan ibu tersebut yang sekarang menjadi pengemis. 

Sebenarnya, saya beberapa kali melihat dengan mata kepala sendiri akibat dari orang-orang yang sombong. Semuanya membenarkan firman Allah dan Rasul-Nya bahwa orang yang sombong akan mengalami kehinaan di dunia dan akhirat (kecuali jika mereka bertaubat).

“Dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan sombong, karena sesungguhnya engkau tidak akan dapat menembus bumi dan tidak akan mencapai setinggi gunung” (Qs. Al-Isra ayat 37).

Rasulullah saw bersabda: “Orang yang sombong akan dihimpunkan pada hari kiamat seperti dalam bentuk semut kecil dengan rupa manusia, dari segala tempat datang kehinaan kepada mereka. Lalu mereka digiring ke penjara neraka jahannam yang disebut Bulas, di bagian atasnya api yang menyala-nyala dan mereka diberi minuman dari kotoran penghuni neraka” (HR. Tirmidzi dan Ahmad).

Allah dan Rasul-Nya melarang dan memerintahkan kepada manusia untuk menjahui sifat tercela ini. Rasulullah saw bersabda, “Tidak akan masuk surga orang yang dalam hatinya ada sebesar dzarrah dari kesombongan. Lalu, salah seorang sahabat bertanya, ‘Sesungguhnya, seseorang senang jika baju dan sandalnya bagus?’. Rasulullah saw menjawab : ‘Sesungguhnya, Allah SWT Dzat yang Maha Indah dan senang dengan keindahan. Tetapi yang dimaksud Al-Kibru (sombong) adalah menolak kebenaran dan meremehkan manusia" (HR. Muslim).

Allah SWT juga murka kepada orang yang sombong sebagaimana disebutkan dalam hadits : "Barangsiapa yang merasa sombong dan angkuh dalam berjalan, dia akan bertemu dengan Allah ‘azza wa jalla dalam keadaan Allah murka terhadapnya” (HR. Ahmad).

Ya Allah....lindungi kami dari sifat sombong, baik yang kami sadari atau pun yang tidak kami sadari. Beri kami kemampuan untuk selalu rendah hati (tawadhu) dimana pun dan kapan pun kami berada.

 

Komentar