Rabu, 18 September 2024 | 13:02
MILITER

Satgas Kizi TNI di Kongo Melekat di Hati Masyarakat

Satgas Kizi TNI di Kongo Melekat di Hati Masyarakat
Masyarakat dan anggota TNI tengah bercengkrama (Dok Satgas)

ASKARA - Satgas Kizi TNI di Kongo Adalah Milik Kita Bersama selalu digaungkan masyarakat di Republik Demokratik Kongo (RDK).

Hal itu tercipta karena kemampuan Satgas TNI dalam memberikan manfaat dan nilai guna untuk masyarakat dan sesama pasukan PBB sehingga menjadikan Satgas Kizi TNI selalu melekat baik di hati masyarakat Kongo.
 
Satgas TNI yang sedang melaksanakan misi pemeliharaan perdamaian PBB di Kongo dibawah pimpinan Letkol Czi Bambang Santoso, selain melakukan pekerjaan konstruksi juga mendapatkan mandat dari PBB yaitu Protection of Civilian (PoC) yang dilakukan dengan pendekatan Humanis dalam misi Monusco.

Satgas Kizi TNI Monusco mengedepankan peran aktif kegiatan kemanusiaan yang dikenal dengan Cimic (Civil-Military Cooperation). Kegiatan ini memberikan banyak dampak positif bagi masyarakat lokal karena dapat memenangkan hati dan  pikiran rakyat Kongo. 

“Kita lakukan pendekatan dengan berikan sesuatu yang bermanfaat, sehingga kita dipercaya, mereka menerima kehadiran kita dan merasa terlindungi serta membuat kelompok bersenjata berkurang,” tegas Letkol Czi Bambang.

Mencermati buruknya kesehatan masyarakat Kongo, Tim Kesehatan Satgas Kizi TNI bergerak cepat memberikan pelayanan kesehatan. 

“Di desa kami banyak yang menderita Malaria, namun tidak ada yang berobat ke dokter karena biaya sangat mahal, Kami sangat bersyukur ada Papa Indo (Sebutan untuk TNI di Kongo) sehingga kami bisa berobat gratis,” ucap Condez, salah satu warga

Satgas Kizi TNI juga aktif membantu tempat-tempat ibadah yang berada di sekitar Kamp seperti Masjid Kota Beni, Gereja Katolik Eglise Mavivi, dan Madrassatu Rakhwaahiyatil-Islamiya Kota Beni. Kontingen Indonesia melakukan aksi memperbaiki gereja-gereja, memberikan sumbangan Al-Qur’an dan sembako serta mengajarkan membaca Al-Qur’an kepada masyarakat.

Syeikh Saadi Ngonda Hassan, Kepala Madrasah Beni mengatakan, bahwa di kota ini ada sekitar 1.600 muslim yang belum bisa baca Al-Qur’an karena tidak memiliki tenaga pendidik dan kurangnya sarana prasarana.

"Kami sangat berterima kasih atas kepedulian anda mengajari anak-anak kami,” ucapnya.

Satgas Kizi TNI juga men-deploy pasukan ke daerah lain di Kongo seperti kota Mayi Moya, Eringeti, Mambangu, Komanda, Kilia, Mutwangga, dan perbatasan dengan negara Rwanda di Rumangabo. Di sana personel Kizi membangun kamp militer Tentara Nasional Kongo (FARDC), kamp militer kontingen negara lain, dan  jalan raya provinsi.

Selain melakukan pekerjaan konstruksi, Satgas ini juga mengadakan kegiatan bakti sosial kepada masyarakat setempat dengan memberikan bantuan makanan kepada masyarakat di sekitar kamp dan mengadakan Psychological healing bagi anak-anak yang terdampak konflik.

 

Komentar