Kamis, 02 Mei 2024 | 11:32
NEWS

Sebut TNI Gerombolan, Effendi Simbolon: Saya Mohon Maaf Sakiti Para Prajurit

Sebut TNI Gerombolan, Effendi Simbolon: Saya Mohon Maaf Sakiti Para Prajurit
Anggota Komisi I DPR RI Effendi MS Simbolon

ASKARA – Pada kesempatan ini saya ingin menyampaikan sehubungan dengan apa yang terjadi di Rapat Dengar Pendapat (RDP) antara Komisi I DPR RI dengan Kementerian Pertahanan (Kemhan), Panglima TNI, dan para Kepala Staf angkatan.

Pokok bahasan RDP atau raker karena ada menteri, itu topiknya adalah pembahasan anggaran RKAL tahun 2023 dan juga membahas isu-isu aktual.

Saat membahas mengenai RKAL, itu memang pada dasarnya karena itu masih pagu indikatif, tidak terlalu banyak bahasan, karena menyangkut hal-hal yang sudah ditetapkan oleh pemerintah melalui pagu indikatifnya.

Kemudian masuk ke isu-isu aktual, di situ saya ingin bertanya kepada panglima dan KASAD dan seyogyanya ada Menhan disitu, untuk menanyakan informasi-informasi yang kami terima sehubungan dengan, adanya hal-hal yang menyangkut disharmoni.

Demikian penjelasan Anggota Komisi I DPR RI Effendi MS Simbolon kepada para awak media di Ruang Rapat Fraksi PDI Perjuangan (PDIP), Gedung Nusantara 1, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (14/9) menyikapi maraknya kecaman dari para anggota TNI atas ucapannya di RDP belum lama ini.

Effendi mengaku, dirinya menggunakan diksi disharmoni karena lebih kepada masalah harmonisasi, leadership dan lain-lain yang menyangkut keberadaan institusi TNI itu sendiri.

"Jadi TNI secara keseluruhan dan juga TNI dengan TNI angkatan Darat, tetapi pada kesempatan itu memang KASAD tidak hadir dan oleh teman-teman untuk ditanyakan. Poin saya tidak hadirnya atau hadirnya, bukan, tetapi akan lebih elok kalau mereka berdua hadir, untuk bisa didapat penjelasan seputar masalah yang kami ingin dapatkan penjelasan dari mereka," ujar Effendi.

Effendi mengatakan, di situlah kemudian ada hal-hal yang intinya masalah soal kepatuhan, karena kehormatan di TNI itu adalah kepatuhan.

"Di situlah kemudian saya  menyadari itu mungkin menjadi tidak nyaman, kemudian tidak elok dan juga beberapa pihak tidak nyaman, mungkin merasa tersinggung atau tersakiti dengan kata-kata yang keluar dari saya, menyangkut seputar soal gerombolan dan ormas yang sejujurnya saya tidak pernah menstigmakanTNI itu gerombolan, tetapi lebih kepada tidak ada kepatuhan. Kalau tidak ada kemudian harmoni dan seterusnya, itu seperti gerombolan, seperti ormas," papar politisi PDIP ini.

Effendi pun meminta maaf kepada institusi TNI dan para anggota TNI apabila ada ucapannya yang menyinggung dan menyakiti perasaan para insan TNI.

"Dari lubuk hati yang paling dalam, saya mohon maaf atas apapun perkataan saya, yang menyinggung, menyakiti, yang tidak nyaman di hati para prajurit, apapun dia, dari mulai Tamtama, Bintara sampai Perwira, bahkan sampai para sesepuh, para pihak yang tidak nyaman adanya perkataan yang munkin diartikan lain.

Effendi menekankan, tidak ada maksud dirinya ingin membuat malu institusi TNI, apalagi menyakiti institusi pertahanan Indonesia tersebut.

Effendi menegaskan dirinya mencintai sepenuhnya TNI sesuai dengan tupoksinya sebagai Anggota Komisi I DPR RI.

"Sekali lagi saya mohon maaf, saya tujukan permohonan ini kepada seluruh prajurit, baik yang bertugas maupun yang sudah purnatugas. Sekali lagi saya ingin menegaskan, saya mencintai TNI itu sesuai dengan tupoksi saya sekali lagi saya berharap kita mencintai TNI itu tidak dengan kemudian juga mengurangi hormat kita ke hal-hal yang mungkin ada yang kurang pas di tubuh TNI sendiri," tutup Effendi Simbolon.

Hadir mendampingi Effendi dalam konferensi pers ini, Ketua Fraksi PDIP Utut Adianto.

Komentar