Minggu, 05 Mei 2024 | 06:53

Seorang Raja Sultan Harus Menguasai Ilmu Kewaskitaan dan Kepaugeran Kerajaan

Seorang Raja Sultan Harus Menguasai Ilmu Kewaskitaan dan Kepaugeran Kerajaan
Mahkota Kerajaan Nusantara

Oleh: Kanjeng Senopati / KPH Tommy Agung Wibowo Hamidjoyo *)

Yang Mulia para raja sultan Kerajaan Kesultanan seluruh Nusantara WAJIB untuk mengetahui dan menguasai konsep Waskito dan Kepaugeran Keraton Kerajaan Kesultanan.

Waskito artinya adil dan memiliki kejeniusan dan ketajaman pandangan batin terhadap wawasan kedepan.

Kepaugeran artinya memahami patokan, peraturan atau tatanan standart kerajaan yang mengacu kepada hukum adat dan hukum syariat Islam.

Tupoksi Tugas Pokok dan Fungsi dan eksistensi Kerajaan Kesultanan Nusantara saat ini sangat dibutuhkan rakyat dan negara, tupoksinya  begitu besar dan universal bagi kesejahteraan rakyat dan kedaulatan negara.

Kerajaan Kesultanan Keraton Nusantara tidak hanya sebagai icon budaya tapi saatnya harus dilibatkan sebagai stakeholder diberikan kedudukan, tempat dan ruang selayaknya ikut serta sebagai penentu kebijakan negara, pengontrol kebijakan negara dan pengawas kebijakan negara.

Kerajaan Kesultanan Nusantara adalah ahli waris bumi nusantara ini, pemilik Nusantara dan pemegang saham terbesar dalam mendirikan negara republik Indonesia. Maka sangatlah wajar dan selayaknya para raja sultan dilibatkan dalam urusan politik dan tatanan negara.

Sudah saatnya tupoksi raja sultan harus tampak dipermukaan tidak hanya sebatas sebagai plagiat budaya dan pemangku adat tapi dikembalikan kepada asalnya peranannya kerajaan sebagai Pamomong dan Pengayom rakyat.

Yaitu harus ikut berpartisipasi didalam terjun di politik, ikut mengontrol dan mengawasi dalam pengelolaan negara.

Dalam kepemimpinan seorang raja sultan masih banyak sekali dari kalangan para raja sultan yang tidak memahami dan tidak menguasai Wasantra yaitu Wawasan Nusantara yang dibagi menjadi dua yaitu :

1. Wawasan Kebanggsaan, yaitu untuk memahami nilai² kearifan lokal, budaya, fiilosofinya dan asal usul nilai budaya bangsanya sendiri sebagai sumber dari kultur kerajaannya, agar diri seorang raja sultan memiliki jatidiri bangsa yang kuat dan kokoh.

2. Wawasan Keumatan, yaitu untuk memahami nilai-nilai kearifan agamanya dan tingkat keilmuan keagamaan seseorang sultan atau raja tsb agar sebagai seorang raja sultan memiliki identitas yang harus mumpuni agamanya.

Yang paling utama didalam kepemimpinan didalam sebuah Dinasti adalah menciptakan dan membentuk profile sosok ratu atau sosok profile seorang raja sultan yang harus memiliki Waskito atau Kewaskitaan yaitu yang Waskito, Wibisono, Wicaksono.

Sosok raja sultan harus sebagai tokoh sosok publik figur yang berkharismatik yang dicintai rakyatnya yang smart, kapabel dan bijaksana

Sosok raja sultan harus dan wajib bisa membaca kondisi geopolitik dan Geostrategi global regional negara ini dan harus peka terhadap kondisi para Kawulo atau rakyat.

Sosok raja sultan atau calon sultan harus dibekali Ilmu Kewaskitaan sbb :

1. Dibidang edukasi pendidikan seorang raja sultan harus menguasai tentang konsep kepemimpinan sebagai seorang raja sultan.

2. Dibidang pengkajian seorang raja sultan harus menguasai tentang Kepaugeran Kerajaan yaitu tatanan, aturan pakem dan hukum pokok kerajaan, yang bersumber dua hukum, yaitu hukum syariat Islam dan hukum adat.

3. Dibidang pemantapan seorang raja sultan harus menguasai tentang nilai-nilai WASANTRA, yaitu Wawasan Kebangsaan (budaya) dan Wawasan Ke-Umatan (spiritual agama).

Seorang raja sultan Nusantara harus memahami bahwa didalam konsep, peranan dan acuan Lemhannas Kerajaan Kesultanan Nusantara kedudukannya sebagai bagian komponen bangsa peranannya sebagai Penjagaan Keutuhan Wilayah NKRI.

Eksistensinya Kerajaan Kesultanan Nusantara sebagai pewaris tanah adat dan pewaris asset sumber daya alam di wilayah teritorialnya masing-masing. Kaidah ini harus dipegang teguh oleh para raja sultan dan pemimpin pemangku adat !

*) Pemerhati Spiritual Budaya Sejarah Peradaban Kerajaan Nusantara

Komentar