Beragam Karya Seni Menghormati Sang Buddha
Sang maestro pelukis mahakarya warna, Hardi sempat menyadarkan saya tentang kenyataan keanekaragam arca Siddharta Gautama dikaitkan regionalisme dengan komentar <i>“Dari senirupa patung Sang Budha Siddharta Gautama itu setiap daerah punya versi lokal bentuk. Budha versi Borobudur atletis, perut rata, ganteng. Versi India lebih gemuk dikit. versi China lebih gemuk lagi.”</i>
Penyadaran bijak mas Hardi mengingatkan saya pada apa yang saya saksikan pada realita kultural estetikal di gua-gua kawasan Ajanta, India masa kini yang dianggap oleh para arkeolog sebagai satu di antara petilasan warisan kebudayaan Buddhisme tertua di marcapada.
Ternyata di gua-gua Ajanta terdapat beranekaragam bentuk arca Buddha mulai dari yang gemuk sampai kurus kering tinggal tulang terbalut kulit. Tidak semua sosok arca Siddharta Gautama tampil dalam posisi duduk bersila sebab ada pula arca Sang Buddha dalam posisi berdiri dan berbaring.
Apa yang tampak di dalam gua-gua Ajanta sekedar upaya manusia melukiskan kembali kisah perjalanan hidup Siddharta Gautama sebagai putera mahkota kerajaan Kapilavastu yang kemudian ikhlas meninggalkan segenap gemerlap harta benda duniawi demi mencari kebenaran makna kehidupan sejati.
Di China ada arca Buddha Tertawa berperut gendut makmur seperti pegulat Sumo. Beberapa tradisi Buddhisme menafsirkan Buddha Tertawa sebagai seorang calon Buddha atau Bodhisattva dengan sering mengasosiakannya dengan Maitreya (Buddha yang akan datang).
Sahabat saya yang menjadi Presiden Lima Gunung, Tanto Mendut seingat saya punya koleksi arca Buddha dengan wajah Gus Dur.
Mahaguru kearifan leluhur Nusantara saya, Guru Sugi Lanus menginfokan bahwa Toko Importir Shopp Tokopedia menjual <i>"Buddha Statue Of Trump Donald Resin President Buddha Of The West"</i> sebagai arca Buddha bersila dengan wajah Donald Trumps seharga Rp277.700. Bisa bebas ongkir.
Sementara Vihara Patung Seribu Wajah yang menjadi ikon Kota Tanjung Pinang ini sangat menarik untuk dikunjungi. Di sana, pengunjung dapat melihat sekitar 500 patung Lohan seukuran manusia dengan berbagai ekspresi yang menunjukkan karakteristik manusia, mulai dari kejujuran, kebaikan, sifat jenaka, hingga sifat buruk.
Maka dari yang saya simak pada para petilasan warisan peradaban adi luhur Buddhisme mulai dari Mendut, Borobudur, Lumbini, gua-gua Ajanta di India, gua-gua Mogao di gurun Taklamakan, China, kuil-kuil Buddhisme Jepang, Tokopedia, Tanjung Pinang, situs-situs Buddhisme Sri Lanka dengan penuh kerendahan hati sebagai seorang pembelajar seni rupa yang mengagumi seni rupa Buddhisme saya memberanikan diri untuk mengambil kesimpulan bahwa kehadiran beranekaragam arca Sang Buddha pada hakikatnya merupakan ekspresi penghargaan dan perhormatan para seniman terhadap perjuangan mencari makna kebenaran yang telah dilakukan oleh Siddharta Gautama.
Komentar