Sabtu, 11 Mei 2024 | 23:58
NEWS

Kuasa Hukum Keluarga Brigadir Yosua: Ada Luka Sayatan dan Perusakan di Bawah Mata

Kuasa Hukum Keluarga Brigadir Yosua: Ada Luka Sayatan dan Perusakan di Bawah Mata
Ilustrasi jenazah (Dok U-Report)

ASKARA - Pihak keluarga mengungkapkan temuan perbedaan fakta dan keterangan yang disampaikan Bareskrim Polri terkait meningalnya Brigadir Nopryansah Yosua Hutabarat (J). 

Menurut pihak keluarga melalui kuasan hukumnya, Brigadir Yosua tak hanya mengalami luka tembak.

"Tapi juga ada luka sayatan, perusakan di bawah mata, di hidung dua jahitan, di leher sayatan, bahu sebelah kanan, memar di perut kanan kiri, luka tembak," ungkap tim kuasa hukum keluarga Brigadir Yosua, Kamarudin Simanjuntak, di Bareskrim Polri, Senin (18/7). 
 
Dikatakan, ada juga perusakan di jari Brigadir Yosua dan perusakan semacam sayatan di kaki.

"Ada sayatan banyak," ucapnya.

Menurut Kamarudin, pihaknya akan melakukan autopsi ulang kepada Brigadir Yosua untuk memastikan penyebab kematiannya. 

Pasalnya, dia tak 100 persen percaya dengan hasil autopsi yang dilakukan kepolisian.

"Dari media sudah (berita diautopsi), tapi apakah autopsi benar atau tidak karena ada dugaan di bawah kontrol atau pengaruh kita juga nggak tahu. Perlu autopsi ulang," terangnya.

Diketahui, baku tembak antara dua polisi terjadi di rumah dinas Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo, wilayah Duren Tiga, Pancoran, Jakarta Selatan, Jumat (8/7). 

Brigadir Yosua yang merupakan sopir istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, ditembak ajudan Ferdy Sambo, Bharada RE atau E.

Disebutkan, peristiwa tersebyt berawal saat Brigadir Yosua masuk ke kamar pribadi istri Ferdy Sambo dan melakukan pelecehan seksual hingga menodongkan senjata api ke kepala istri Ferdy Sambo.
 

Komentar